" Wahhh..kamu tau nggak si Lisa..anaknya berbakat banget lohh..pengen dehh punya anak kaya gitu"
"ooh, si Lisa.. ya...emang sihh anaknya berbakat banget..maklumlah orang tuanya dokter.."
"oalahh..pantesan..ternyata orang tuanya dokter tohh..."
Pernah mendengar hal-hal semacam obrolan diatas, atau jangan-jangan kamu juga pelakunya nihh...
"Wahhh..kamu tau nggak si Lisa..anaknya berbakat banget lohh..pengen dehh punya anak kaya gitu"
"ooh, si Lisa.. ya...emang sihh anaknya berbakat banget..maklumlah orang tuanya dokter.."
"oalahh..pantesan..ternyata orang tuanya dokter tohh..."
Pernah mendengar hal-hal semacam obrolan diatas, atau jangan-jangan kamu juga pelakunya nihh...
Anak berbakat selalu dikait-kaitkan dengan orang tua yang memiliki pekerjaan yang menurut kebanyakan orang luar biasa. Apakah kalian setuju dengan pendapat ini? Bisa dibilang orang tua dengan penghasilan yang mapan mampu membayar les untuk mengasah bakat anak mereka. Tapi, tidak menutup kemungkinan untuk orang tua yang biasa-biasa saja memiliki anak yang berbakat. Ibu seorang fisikawan kenamaan dunia saja pernah bekerja sebagai pelayan.
Orang tua tentu selalu mendamba-ndambakan anak yang berbakat. Tidak sedikit orang tua yang mapan rela menyisihkan banyak uang untuk les tambahan demi mengasah bakat anak mereka. Bahkan dengan kasus yang lebih parah, tanpa mengenali bakat sang anak, orang tua terus menuntut agar anak selalu serba bisa.
Bukanlah suatu hal yang salah jika orang tua menginginkan anaknya ahli dalam sebuah bidang. Tapi orang tua juga harus memahami bidang mana yang diminati anak. Untuk mengetahui anak anda berbakat dalam bidang yang mana, Ellen Winner, seorang psikolog lulusan Harvard University, mendeskripsikan tiga ciri yang menandakan anak-anak berbakat, entah itu dalam seni, olahraga, maupun akademik. Berikut ciri-cirinya:
Lebih maju dalam bidang yang diminati
Anak yang berbakat dalam suatu bidang, ia akan lebih cepat matang dalam hal bidang tersebut. Mereka akan lebih mudah dalam memahami dibanding dengan teman-teman yang lain. Menurut Winner, hal ini dikarenakan mereka dilahirkan dengan kemampuan yang tinggi, maksudnya disini adalah kemampuan bawaan seorang anak sejak ia lahir.
Dalam hal belajar, anak-anak yang berbakat hanya membutuhkan sedikit bantuan. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, mereka lebih maju daalam hal yang mereka minati. Bahkan mereka lebih senang mencari tahu sendiri dengan cara mereka sendiri dan hal ini membuat mereka merasa tertantang.
Anak-anak yang berbakat memiliki ambisi yang tinggi dalam memahami bidang yang mereka minati. Anak-anak yang berbakat selalu merasa apa yang mereka kuasai masih sangat kurang. Jadi bisa dibilang mereka ini sangat tamak, maksud saya tamak dalam mencari ilmu, "bukan hal yang lain ya.." Bahkan menurut Winner tanpa dorongan dari orang tua, mereka mampu memotivasi diri mereka sendiri.
Jika seorang anak memutuskan untuk belajar hal baru diluar bidang yang mereka minati, kemungkinan besar mereka juga bisa berbakat dalam hal tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian para peneliti yang mengungkapkan bahwa individu-individu yang berbakat dalam bidang apapun tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan bawaan mereka melainkan juga dari latihan dan praktik yang selalu mendapat dukungan positif dari keluarga mereka.