omunitas Rumah Pencerah (KRP) menyelenggarakan Festival Asah Asuh pada Minggu, 4 November 2018 di GO-FOOD Festival Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Festival meliputi tiga acara utama, yaitu Peluncuran Kartu Permainan dan Buku Asah Asuh, Lokakarya Hari Ayah Nasional bersama para ’Ayah’ Mitra Pengemudi salah satu penyedia ojek online, serta Aktivitas Main Bareng Kartu Asah Asuh bersama pengunjung.
Kartu Permainan Asah Asuh dirancang bagi para orangtua untuk mengasah keterampilan dalam pengasuhan anak melalui aktivitas bermain yang menyenangkan. ”Orangtua adalah pendidik utama dan pertama dalam keluarga. Namun, orangtua adalah pendidik yang paling tak tersiapkan. Masih banyak orangtua yang menggunakan cara-cara terdahulu yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Nana Maznah Prasetyo, Ketua KRP.
”Menangkap fenomena tersebut, kami tergerak untuk dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan serta mengasah keterampilan orangtua dalam pengasuhan melalui media yang sederhana dan menyenangkan yaitu kartu permainan. Kartu Asah Asuh memuat pesan-pesan inti yang dikembangkan dari Buku Asah Asuh,” lanjutnya.
Kartu ini bisa dimainkan oleh 2-7 orang dewasa berusia 17 tahun ke atas secara berkelompok. Setiap orang harus mengumpulkan seri warna kartu secara lengkap. Judul seri kartu tersebut di antaranya: Pola Asuh Masa Kini, Ayah Ikut Mengasuh, Cara menumbuhkan Keyakinan Diri Anak, Cara Komunikasi dengan Anak, Orangtua Demokratis, dan Kebutuhan Anak.
Setiap seri kartu memuat pesan materi parenting untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam mengasuh. Dengan bermain kartu Asah Asuh ini orangtua juga dapat saling belajar dari orangtua lainnya.
”Satu dari lima nilai utama yang harus dimiliki orangtua adalah semangat belajar. Perubahan zaman tak terelakkan. Demikian juga tantangan orangtua dalam mendidik anak. Karenanya orangtua harus selalu aktif memperbaharui pengetahuannya agar dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya selalu relevan dengan zamannya,” tutur Fery Farhati, Bunda PAUD DKI Jakarta sekaligus Pendiri dan Pembina KRP.
Lebih lanjut Fery menyatakan, empat nilai lainnya yang harus dimiliki orangtua adalah cinta, religius, visioner dan kehadiran. ”Lima nilai tersebut yang selalu KRP tanamkan melalui berbagai cara salah satunya dengan membuat Kartu dan Buku Asah Asuh. Jika lima nilai tersebut dimiliki oleh setiap kita sebagai orangtua, maka akan tercipta masyarakat yang berperan aktif meningkatkan kualitas pengasuhan dan pendidikan anak,” tandasnya.
Selain meluncurkan Kartu dan Buku Asah Asuh, KRP mengajak para ayah untuk lebih berperan aktif dalam pengasuhan dan Pendidikan anak melalui Lokakarya Peran Ayah dalam Pengasuhan yang dipandu oleh fasilitator-fasilitator KRP. Lokakarya ini diikuti oleh puluhan mitra pengemudi GO-JEK.
Festival Asah Asuh juga mengajak masyarakat pengunjung GO-FOOD Festival GBK main Kartu Asah Asuh ini secara bersama-sama. Main Kartu difasilitasi Tim Komunitas Rumah Pencerah dan 20 relawan peduli pendidikan anak usia dini.
Gelaran Festival Asah Asuh ini mendapat dukungan penuh dari Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud RI, Dr. Sukiman, MPd. ”Pemerintah melalui Direktorat Bindikel Kemendikbud RI membuat berbagai program peningkatan kapasitas orangtua. Kami memiliki kesamaan pandangan dengan KRP bahwa keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, haruslah berdaya,” katanya.
Komunitas Rumah Pencerah (KRP) berdedikasi untuk meningkatkan kualitas pengasuhan dan pendidikan orangtua serta anak usia dini di Indonesia. Kegiatan KRP meliputi penyelenggaraan lokakarya, seminar, dan pelatihan untuk orangtua, guru PAUD, maupun masyarakat. Komunitas yang didirikan pada akhir tahun 2014 kini mulai aktif membuat buku, permainan, dan modul sebagai sarana untuk orangtua dan masyarakat belajar berbagai teknik pengasuhan positif. Beberapa pihak yang pernah bekerja sama dengan KRP di antaranya Kemendikbud RI, Tanoto Foundation, OASE KK, HIMPAUDI, dan sebagainya.