Bagaimana Bila Anak Kita Dimanjakan Kakek dan Neneknya?
Admin disdikpora | 16 Mei 2018 | 1876 kali
Wahai para orang tua, pernahkah mendengar ada orang tua lain atau bahkan Anda mengalami sendiri, mengeluh, sudah cape-cape mendidik anak-anak dengan konsep tertentu, e....semuanya dimentahkan oleh ayah dan ibu kita, atau nenek dan kakeknya anak-anak kita.
Misal, kita mencoba mengendalikan kemauan anak untuk membeli hal-hal yang tidak terlalu penting dan urgent untuk dibeli – misal baju baru atau sepatu baru, tapi esok harinya, anak-anak kita pamer kalau dibelikan ini itu sama kakek nenek. Padahal, kita sudah bilang ke kakek nenek perihal hal ini, tapi rasa ‘sayang’ mereka jadi alasan untuk memperlakukan cucu-cucunya dengan mengikuti keinginannya.
Masalahnya, ini terjadi beda pola asuh antara orang tua dengan kakek dan neneknya. Akibatnya, bila anak-anak merasakan lebih nyaman dengan pola asuh kakek dan neneknya, akan semakin mudah membangkang pada orang tuanya.
Apa yang seharusnya kita lakukan?
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, Penulis Buku Best Seller “Sudahkah Aku Jadi Orangtua Shalih” dan Fasilitator Pelatihan Orangtua, menyarankan:
- Bicarakan secara terbuka dan santun harapan Anda terhadap kakek-nenek dalam merawat dan menerapkan pola asuh. Jelaskan Anda dan pasangan sudah sepakat tentang cara pengasuhan anak;
- Hargai pendapat kakek nenek bila ia punya cara pandang yang berbeda dengan Anda. Tapi tegaskan, bahwa Anda punya tujuan dari cara Anda mengasuh anak;
- Ajak kakek-nenek untuk menambah pengetahuan tentang cara mengasuh anak, misalnya dengan mengajaknya mengikuti seminar perawatan dan pengasuhan anak, atau membaca majalah dan buku-buku serupa;
- Ajak kakek dan nenek berbagi peran dalam merawat dan mengasuh anak. Misalnya Anda yang membuat aturan dalam merawat dan mendisiplin balita, sedangkan kakek dan nenek ikut mengawasi penerapannya;
- Jelaskan pada orangtua bahwa perbedaan pola asuh akan menimbulkan kebingungan pada anak. Penerapan disiplin akan sulit berjalan sesuai dengan yang diharapkan;
- Jalin keakraban dengan kakek dan nenek agar tidak terjadi perselisihan. Misalnya dengan mengajaknya makan di luar atau rekreasi;
Hindari perselisihan secara terbuka di depan anak;
- Bila masih tinggal di rumah orangtua, usahakan segera ‘berpisah’ dengan orangtua. Jika orang tua kita sudah tua, dan dengan alasan tidak ada yang menjaga, bolehlah satu rumah. tapi aturan yang berlaku adalah aturan rumah kita, bukan aturan rumah orangtua kita. (Yanuar Jatnika)