(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Bagaimana Merangsang Kecerdasan Anak Usia Dini?

Admin disdikpora | 23 Februari 2018 | 569 kali

 

Apakah ibu-ibu atau bapak-bapak ingin anak-anaknya cerdas? Ini ada trik-trik yang bisa diterapkan saat anak Anda memasuki usia dini, yakni sekitar 3-6 tahun.

Anda pernah nonton kontes da'i cilik yang disiarkan salah satu tv swasta? Pesertanya mampu hafal Al-quran beserta artinya dan juga pintar ceramah. Kenapa anak-anak cilik itu mampu? salah seorang orang tua dari peserta da'i cilik itu menuturkan, sejak masih dalam kandungan sampai usia 5 tahun, anak mereka sering diperdengarkan ayat-ayat Al-Quran.

Hal lain, bila Ibu dan Bapak ingin anak-anak punya kegemaran membaca, yang bisa dilakukan adalah sering membelikan buku cerita anak-anak bergambar menarik. Lantas, setiap hari, cukup selama 10 menit, ajak anak-anak bermain dengan mengomentari gambar-gambar yang ada dalam buku, serta menceritakan sedikit demi sedikit pesan moral yang ada dalam buku.

Hal demikian menanamkan karakter pada anak agar gemar membaca, senantiasa ia memiliki wawasan yang luas. Jika setiap hari anak terpapar dengan buku, maka yang tertanam dalam memorinya adalah membaca dan membaca.

Rangsang juga anak untuk berbicara, bacakan terus cerita setiap ada peluang, ajarkan ia membaca doa makan, doa tidur,dll. Harapannya, setiap hari kosa kata anak bertambah dari waktu ke waktu.

Demikian juga dengan menulis, jika anda menginginkan anak gemar menulis dan melukis, jangan larang ia memegang pulpen atau pensil, tapi belikan buku dan pensil warna, temani ia mencatat-coret buku, arahkan dan jangan dimarahi saat ia asyik bikin warna tak beraturan. Lakukan sesering mungkin, maka anak sudah terpapar dengan dunia menulis dan melukis yang akan berimplikasi pada dewasa nanti.

Kenalkan juga huruf, angka, serta warna pada anak dengan alat peraga menarik, ajak bermain, beri pujian, jangan pernah memvonis ia bodoh. Biarkan, ikuti apa keinginannya, apakah ia suka berhitung mulai dari angka 6,7,8 atau 2,3,5,10 atau ia suka membongkar balok lego, tapi tidak mau merangkai, biarkan saja ia berproses, berkreasi dan mengembangkan imajinasinya.

Jangan pernah memberi label pada anak "kamu nakal." atau "kamu bodoh". Bila memori otak si anak menyimpan kata " nakal" atau "Bodoh" itu, ia pun terinspirasi berbuat nakal atau bodoh.

Terapkan hal-hal tersebut pada saat anak berusia 0 sampai 5 tahun. Menurut para ahli perkembangan otak manusia, usia lima tahun pertama perkembangan seorang manusia merupakan usia emas, yakni dimana perkembangan otak cepat dan mencapai puncak kematangan pda usia 5 tahun. Maka usia itu merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan kebiasaan di memori otaknya. Apakah anda menginginkan anak anda menjadi seorang yang percaya diri, mandiri, cerdas, rapi, dan bijaksana saat ia dewasa nanti. Maka mulailah menanamkan pesan itu sejak usia emas.

Download disini