(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Bahaya Mengintai Di Balik SMS Nyasar

Admin disdikpora | 14 Januari 2019 | 579 kali

Pernah dapat SMS nyasar? Yang isinya seakan salah kirim. Jika suatu saat Anda dapat SMS seperti itu, abaikan saja. Karena bisa jadi pengirimnya adalah orang dalam jaringan narkoba. Sekali dibalas, maka nomor ponsel Anda akan masuk dalam lingkup jaringan mereka.

Hal ini diungkapkan Kepala BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) Sleman AKBP Siti Alfiah, S.Psi, SH, MH, dalam acara Forum Diskusi BNN bersama para blogger di Yogyakarta awal Desember lalu. Dalam acara ini Bu Alfi memaparkan situasi terkini status narkoba di Indonesia dan khususnya di D.I Yogyakarta.

Indonesia darurat narkoba, itu bukan isapan jempol belaka. Baru-baru ini aparat berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak 1,6 ton. Harga 1 gram sabu di pasaran Jogja berada di kisaran Rp 1,2juta, dan bisa lebih mahal jika dijual di daerah lain seperti Bali misalnya.

Bisa dibayangkan betapa besarnya nilai perputaran uang di bisnis haram ini, dan membuat upaya pemberantasannya juga makin menantang karena tiap saat modus operandi baru dan jenis narkoba baru juga terus bermunculan. Sekadar gambaran, di tahun 2017 BNN melansir data bahwa telah ditemukan 71 narkoba jenis baru dan 68 jenis di antaranya telah diatur dalam Permenkes No2 tahun 2017.

Upaya pemerintah untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba tentu membutuhkan keterlibatan banyak pihak. Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memegang peranan penting dalam hal ini. Karena tak hanya membidik target orang dewasa, bandar dan pengedar narkoba sekarang sudah mulai menyasar anak-anak dan remaja.

Saat anak beranjak remaja, tetap sering memeluk dan merangkul mereka secara fisik ya, Pak, Bu. Kenapa? Karena ini bisa menjadi sarana deteksi dini apakah anak mulai merokok. Bisa tercium dari bau pakaian dan mulutnya, saat kita memeluk atau merangkul bahunya.

Apa hubungan antara merokok dan narkoba? Bu Alfi mewanti-wanti untuk mewaspadai rokok karena bisa menjadi jembatan menuju narkoba. Ilustrasinya begini, tembakau gorila (salah satu jenis narkoba) tidak akan bereaksi apa-apa jika diseduh layaknya teh. Namun ia akan membuat orang teler ketika dilinting dan dibakar seperti rokok.

Bagaimana jika kita melihat atau mencurigai ada aktivitas penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar kita? Tindakan pertama adalah laporkan pada pihak yang berwenang (BNN atau Polri). Jangan mengambil tindakan sendiri karena dikhawatirkan akan menghilangkan barang bukti atau malah mengancam keselamatan jiwa kita sendiri.

Sebagai penutup, Bu Alfi menambahkan bahwa untuk pengguna narkoba yang melakukan pelaporan mandiri ke kantor BNN maka tidak akan dikenai sanksi hukum melainkan akan direhabilitasi. Namun jika tertangkap basah oleh aparat kepolisian maka akan berlanjut ke proses hukum. (Arry Wastutiibu rumah tangga, blogger, tinggal di Sleman)