(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Belajar dari Ragam Alat Transportasi

Admin disdikpora | 28 Januari 2019 | 2052 kali

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk memberikan pengalaman sekaligus pemahaman tentang waktu, jarak dan tempat (space) kepada anak-anak. Satu di antaranya dengan mengajak mereka mencoba berbagai macam sarana transportasi.

Jadi pengenalan tentang berbagai macam alat transportasi, konsep tentang waktu, jarak yang abstrak serta lokasi atau tempat yang memiliki karakteristik sendiri-sendiri dikenalkan kepada anak-anak dengan langsung membawa mereka untuk mengalaminya. 

Lantas, pelajaran penting apa saja yang bisa diberikan kepada anak-anak melalui alat-alat transportasi tersebut?

Pertama, anak-anak dikenalkan dengan kategori atau jenis transportasi. Ada alat transportasi yang berjalan di atas daratan, ada yang terbang di udara, ada pula yang meluncur di atas air. Secara tidak langsung anak-anak sudah kita ajari dengan cara berPikir akademik atau intelektual berupa pengamatan dan analisis yang menghasilkan kesimpulan berupa jenis-jenis alat transportasi tersebut.

Kedua, anak-anak ikut merasakan langsung tentang konsep kecepatan. Mereka diajak ke tempat yang sama dengan menggunakan alat transportasi yang berbeda. Misal pergi ke taman kota dengan menggunakan andong/delman/dokar, lain waktu menggunakan mobil. Tentu lebih cepat menggunakan mobil.

Ketiga, selain jenis dan kecepatan atau waktu, dengan mengajak mereka mencoba berbagai macam alat transportasi, hal itu akan memberikan pengalaman yang berbeda-beda pula. Dengan memakai andong atau becak misal, meskipun waktu yang diperlukan sampai ke tempat tujuan lama, tapi mereka bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan dengan lebih jelas dan asyik ketimbang menggunakan mobil.

Keempat, setiap pilihan alat transportasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan tiap pilihan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ingin cepat sampai, tentu becak dan andong tidak akan menjadi pilihan.  Seberapa banyak orang yang harus pergi dalam waktu bersamaan juga menentukan pilihan alat transportasi yang digunakan. Misal, kereta api sangat tepat menjadi pilihan jalan darat untuk bepergian antar kota yang sekali jalan bisa membawa ribuan penumpang. Jika di laut adalah kapal.

Kelima, anak-anak menggunakan beragam alat transporasi juga memberikan pengetahuan kepada mereka tentang aturan main. Misal becak, andong dan bus, biasanya baru berjalan jika penumpang sudah penuh, jadi tidak tergantung jadwal atau waktu tertentu. Sedangkan kereta api, kapal laut, pesawat udara beroperasi  sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tidak tergantung penuh tidaknya penumpang.

Keenam, bepergian menggunakan alat transportasi juga bisa menjadi sarana untuk menanamkan pendidikan karakter kepada anak-anak, mulai dari disiplin waktu, budaya antre, jujur, taat aturan hingga kemandirian dalam membawa bekal perjalanan. Menariknya, proses internalisasi karakter-karakter tersebut dilakukan dengan pendekatan pengalaman (psikomotorik), bukan teori kognitif. 

Ketujuh, selama ini kita sering mendengar frasa time is money (waktu adalah uang). Frasa tersebut dimaksudkan sebagai penggambaran bahwa waktu sangat berharga sekali. Nah, dengan memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak frasa tersebut, kita geser pada pengertian yang lebih tinggi lagi yaitu, time is more valuable money (waktu itu jauh lebih berharga dibandingkan uang). Misal,  kertelambatan bisa menghilangkan kesempatan orang untuk mendapatkan sesuatu. Dan sesuatu itu tidak harus selalu dalam bentuk uang. (Agus M. Irkham, pegiat literasi)