Sebagian besar orang tua mungkin masih cemas jika sekolah mulai dibuka saat new normal diberlakukan. Bahkan sejumlah ahli dari kalangan perlindungan anak dan dokter anak di Indonesia pun menyarankan bahwa sebaiknya anak-anak tetap berada di rumah untuk belajar di era new normal dengan modifikasi pengajaran yang diberlakukan sekolah. Ini artinya, anak-anak masih akan belajar di era new normal lewat metode dalam jaringan (daring). Untuk menjalankan kegiatan belajar di era new normal tersebut, tentu diperlukan peran orang tua untuk mendampingi anak agar mereka tetap fokus belajar di rumah. Berikut kami sajikan beberapa tips mendampingi anak selama belajar di era new normal.
Beberapa waktu terakhir, anak dan orang tua sudah menjalani masa belajar di rumah. Tentu orang tua dapat melihat skema Si Kecil, apakah mereka bisa belajar mandiri, mudah bosan, membutuhkan lebih banyak bimbingan selama pelajaran, atau mudah teralihkan perhatiannya dan membutuhkan ruangan tertentu untuk dapat menyelesaikan pelajaran dengan tenang.
Jika skema tersebut sudah orang tua ketahui, dari situ dapat dibuat strategi pembelajaran terbaik untuk anak. Orang tua dapat mulai mengembangkan pendekatan pembelajaran yang lebih baik dan memudahkan anak-anak. Pastikan anak memiliki ruang dan utilitas yang memadai selama belajar di era new normal untuk menyesuaikan waktu pendidikan dengan kebutuhan mereka sendiri, dan meminimalisir rasa frustasi atau rasa bosan sebanyak mungkin.
Selain itu, cara untuk meningkatkan motivasi agar anak tetap fokus belajar meliputi:
Sebaiknya tetap pertahankan rutinitas harian yang terstruktur, tetapi masih fleksibel. Anak-anak cenderung melakukan yang terbaik dengan rutinitas. Namun, usahakan untuk tidak membuatnya terlalu kaku. Hal ini dapat menyebabkan stres tambahan jika orang tua mencoba memaksakan belajar pada waktu yang tidak optimal untuk anak.
Terkadang diperlukan pendekatan yang berbeda. Jadi, manfaatkan sumber daya online seperti tur pendidikan gratis, kegiatan yang menyenangkan, atau bahkan sesi obrolan grup. Dengan begitu, itu memungkinkan mereka dapat tetap berinteraksi dengan teman sebaya dan sekelas mereka untuk berbicara tentang apa yang mereka pelajari atau lakukan.
Jika orang tua merasa anak lelah dan bosan dengan kegiatan sehari-hari, cobalah mengubah keadaan. Pikirkan tentang minat mereka dan temukan cara untuk membuat mereka tetap mempelajari sesuatu. Misalnya ajak mereka untuk memasak kue di dapur, bermain puzzle, atau blok bangunan agar mereka tidak terlalu lama menatap layar gadget.
Orang tua juga bisa mencari kelas dan aktivitas ekstrakurikuler secara online agar mereka lebih banyak bergerak. Semua ini adalah cara agar anak dapat fokus mengikuti arahan serta memanfaatkan kreativitas mereka.
Meskipun belajar di rumah, anak mungkin merasa seperti liburan. Situasi inilah yang mungkin membuat anak jadi sulit untuk fokus saat belajar dari rumah. Ingatkan kembali bahwa sebenarnya mereka tidak sedang berlibur. Jelaskan bahwa tugas, nilai, tes, dan ujian tetap berlangsung karena sekolah beralih menjadi online.
Jika waktu belajar mereka telah selesai atau sedang hari libur, orang tua dapat merencanakan kegiatan tanpa melihat layar gadget yang tidak kalah menyenangkan. Mungkin sebelum pandemi ini, orang tua jarang memiliki waktu berkualitas bersama anak. Jadi, manfaatkan masa-masa seperti saat ini untuk membangun ikatan dengan bermain atau beraktivitas yang menyenangkan bagi anak di rumah. Misalnya menonton film di TV, bermain tebak-tebakan, bermain ular tangga atau monopoli, dan masih banyak pilihan kegiatan konvensional lainnya.
Demikian beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk dampingi anak selama belajar di era new normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor psikologis anak juga perlu menjadi perhatian yang tidak boleh dikesampingkan selama belajar di era new normal. Tetaplah dampingi dan selalu perhatikan kesehatan fisik sang buah hati, ya!