(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Berbicara tentang Bencana kepada Anak

Admin disdikpora | 05 Maret 2019 | 488 kali

Indonesia kembali berduka setelah terjadinya gempa tektonik dengan magnitudo 7,7 dan tsunami yang menyusul menerjang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9). Setelah bencana ini, termasuk bencana-bencana yang lain, Ayah-Bunda mungkin kesulitan untuk mengungkapkan apa yang seharusnya dan tidak boleh dikatakan dan dibagikan kepada ananda.

American Academy of Pediatrics (AAP) mendorong Ayah-Bunda untuk menyaring informasi tentang bencana dan menyajikannya sedemikian rupa sehingga ananda dapat menerima, menyesuaikan diri, dan menyikapi berita bencana tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tips berbicara dengan Ananda tentang bencana yang sedang terjadi.

 

Pertama, menggali yang telah diketahui ananda tentang bencana yang terjadi

Berapapun usia atau tahap perkembangan anak itu, Ayah-Bunda dapat memulai dengan menanyakan kepada ananda apa yang sudah mereka dengar dan lihat terkait bencana yang sedang terjadi dan diberitakan. Anak-anak dan remaja mungkin mengajukan lebih banyak pertanyaan dibandingkan anak usia dini dan dapat meminta dan mendapatkan manfaat lebih banyak dari informasi tambahan. Tetapi berapa pun usia ananda, lebih baik untuk tetap menjaga dialog dan berkomunikasi secara langsung. 

 

Kedua, menghindari tayangan media dan grafis secara rinci

Secara umum, yang terbaik adalah secara langsung berbagi informasi dasar dengan ananda. Ananda belum memerlukan berita yang disertai grafis yang detail tentang keadaan tragis tersebut. Untuk itu informasi grafis dan gambar harus dihindari. Jauhkan anak-anak usia dini dari gambar dan suara grafis berulang yang mungkin muncul di televisi, radio, media sosial, komputer, dan lain-lain.

Dengan anak yang lebih besar, jika Anda ingin mereka menonton berita, Ayah-Bunda perlu menonton terlebih dahulu tayangan tersebut sehingga memungkinkan untuk melihat dan mengevaluasi isinya sebelum Anda duduk bersama mereka untuk menontonnya. Kemudian, saat menontonnya bersama, Anda dapat menyelinginya dengan berdiskusi ketika merasa diperlukan.

Saat ini, sebagian besar anak-anak yang lebih besar akan memiliki akses ke berita dan gambar grafis melalui media sosial dan aplikasi lain langsung dari ponsel mereka. Ayah-Bunda perlu menyadari apa yang ada di luar sana dan mengambil langkah sebelumnya untuk berbicara dengan ananda tentang apa yang mungkin mereka dengar atau lihat.

Semoga dengan bantuan Ayah-Bunda, ananda dapat memahami, menyesuaikan diri, dan mengatasi pemberitaan terkait bencanya. (Roland-Subdit Orangtua Dirktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemdikbud)