(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Cara Mengajarkan Calistung pada Anak PAUD

Admin disdikpora | 15 Februari 2018 | 1952 kali

Betulkah anak-anak PAUD dilarang diajarkan membaca dan menulis? Betul, bahwa membaca adalah kunci belajar. Memang betul juga, anak yang mempunyai pengalaman terhadap bahan cetak akan mempunyai dasar-dasar kemampuan untuk membaca, dan membaca adalah fondasi untuk belajar kemampuan belajar lainnya.

Jadi? Anak di PAUD memang harus dilarang diajarkan membaca yang tidak sesuai perkembangan anak, “Memaksakan” anak belajar membaca bunyi tanpa makna, memberikan lembaran kerja berlebihan, dan menganjurkan orang tua agar anak ikut kursus membaca. Namun, di PAUD, anak didik wajib keaksaraan awal atau pra-keaksaraan.

Caranya?

Ada beberapa cara untuk mengajarkan keaksaraan awal pada anak PAUD, yakni melalui kegiatan bermain yang menyenangkan. Kegiatan bermain dengan anak dapat mengembangkan bahasa lisan, diantaranya melalui:

 

Bermain Drama

Gunakan pakaian, assesoris, nyanyian, tarian yang dapat mendramakan suatu cerita sehingga disukai anak. Bermain seperti ini, melibatkan anak dalam mengalami pelibatan bahasa dan membantu mereka mengerti perlunya membaca untuk memahami sesuatu.

 

Bermain Balok

Kadang bermain balok, bermain balok saja, tidak dikenalkan perolehannya. Guru bisa membandingkan, menjelaskan, lalu mengembangkan kemampuan kosa kata yang berkaitan dengan bentuk-bentuk bangunan, menara, jembatan atau struktur alam seperti pohon, batu dan gunung, untuk belajar kosakata tentang struktur.  Bermain mengembangkan bahasa ketika anak-anak berbicara bersama anda, membandingkan, menjelaskan dan memberi nama pada struktur-struktur yang telah diciptakan oleh mereka.

 

Bermain menggunakan permainan sendiri

Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mengumpulkan benda-benda yang dimulai dengan huruf “D”, misalnya daun, dadu, donat, duku, dll.

 

Menyanyi bersama anak

Musik dan nyanyian adalah hal yang penting dalam mengembangkan pengenalan bunyi dan suara, khususnya yang digunakan untuk mengucapkan huruf.  Selain itu menyanyikan lagu yang memuat irama dan cerita membantu anak untuk mempelajari huruf baru sebagaimana mereka memahami irama  dan isi lagu. Hal itu juga membantu untuk mengembangkan kemampuan anak dalam mencipta isi dan lagu  sendiri. Banyak anak-anak secara alami tertarik untuk bergumam atau menyanyikan lagu. Hal itu juga bermanfaat untuk membangun ketertarikan anak terhadap musik dan meningkatkan perkembangan keaksaraan anak pada waktu yang sama.

 

Membaca bersama anak

Ketika membaca bersama anak, minta mereka menjelaskan mengenai cerita apa yang telah mereka baca. Membaca bersama-sama membantu anak untuk mengekspresikan diri mereka sendiri secara verbal. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat lebih mempelajari tentang huruf dan kosakata ketika orangtua membaca bersama-sama dengan mereka. Serta meminta anak-anak untuk menceritakan cerita yang mereka baca. Hal ini bisa dilakukan dengan menyuruh anak-anak melihat hanya pada gambar yang ada dalam buku, bukan kata-katanya, kemudian minta mereka untuk menceritakan isi cerita berdasarkan gambar dari buku yang dibaca bersama. Yanuar Jatnika/ Sumber: Tulisan Ella Yulaelawati M.A. Ph.D,(Direktur PAUD Kemdikbud)