(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Cara Mudah Agar Anak Rajin Belajar

Admin disdikpora | 05 April 2019 | 1184 kali

Ada satu persoalan bagi setiap orangtua saat mendampingi anaknya menempuh pendidikan di sekolah, yaitu malas belajar. Seringkali saat disuruh belajar berbagai alasan sering dilontarkan oleh anak, seperti rasa capek maupun ingin istirahat sebentar. Di sisi lain, saat anak menyodorkan PR, orangtua kesulitan membantu mengajarinya.

Berbagai cara dilakukan orangtua agar anaknya dapat mengerjakan PR dan mau belajar secara mandiri. Cara yang biasa dilakukan adalah mengikutkan anak bimbingan belajar atau mendatangkan guru pribadi ke rumah.

Namun cara itu pun terkadang belum tentu berhasil. Biasanya anak akan belajar saat mengikuti bimbingan belajar atau saat bersama guru pribadi saja. Setelahnya, anak memanfaatkan waktu hanya untuk bermain.

Dalam sebuah seminar parenting di Banjarnegera, Jawa Tengah, belum lama ini, Dr Tuswadi menyatakan setidaknya ada lima cara agar anak rajin belajar, yaitu:

 

Pertama, orangtua harus berperan sebagai role model atau teladan dalam proses belajar anak. Orang tua sebaiknya membiasakan melakukan berbagai aktivitas belajar apapun di hadapan anak. Misalnya dengan melakukan aktivitas membaca atau menyelesaikan pekerjaan rumah tangga di hadapan anak. Sehingga anak sebagai sosok peniru yang ulung akan meniru segala sesuatu yang dilakukan orangtuanya. Saat terbiasa melihat orangtuanya belajar maka anak akan melakukannya juga.

 

Kedua, berikan ruang terbaik di rumah untuk belajar. Orangtua bisa menyediakan ruangan atau tempat khusus untuk belajar anak yang di dalamnya terdapat meja yang nyaman, ruang penuh warna, peralatan menulis lengkap, rak buku, dan sesuatu yang disukai anak. Penyediaan ruang atau tempat khusus ini tidak perlu mahal akan tetapi nyaman proses belajar anak. Dengan demikian akan tumbuh semangat belajarnya.

Ada satu persoalan bagi setiap orangtua saat mendampingi anaknya menempuh pendidikan di sekolah, yaitu malas belajar. Seringkali saat disuruh belajar berbagai alasan sering dilontarkan oleh anak, seperti rasa capek maupun ingin istirahat sebentar. Di sisi lain, saat anak menyodorkan PR, orangtua kesulitan membantu mengajarinya.

Berbagai cara dilakukan orangtua agar anaknya dapat mengerjakan PR dan mau belajar secara mandiri. Cara yang biasa dilakukan adalah mengikutkan anak bimbingan belajar atau mendatangkan guru pribadi ke rumah.

Namun cara itu pun terkadang belum tentu berhasil. Biasanya anak akan belajar saat mengikuti bimbingan belajar atau saat bersama guru pribadi saja. Setelahnya, anak memanfaatkan waktu hanya untuk bermain.

Dalam sebuah seminar parenting di Banjarnegera, Jawa Tengah, belum lama ini, Dr Tuswadi menyatakan setidaknya ada lima cara agar anak rajin belajar, yaitu:

 

Pertama, orangtua harus berperan sebagai role model atau teladan dalam proses belajar anak. Orang tua sebaiknya membiasakan melakukan berbagai aktivitas belajar apapun di hadapan anak. Misalnya dengan melakukan aktivitas membaca atau menyelesaikan pekerjaan rumah tangga di hadapan anak. Sehingga anak sebagai sosok peniru yang ulung akan meniru segala sesuatu yang dilakukan orangtuanya. Saat terbiasa melihat orangtuanya belajar maka anak akan melakukannya juga.

 

Kedua, berikan ruang terbaik di rumah untuk belajar. Orangtua bisa menyediakan ruangan atau tempat khusus untuk belajar anak yang di dalamnya terdapat meja yang nyaman, ruang penuh warna, peralatan menulis lengkap, rak buku, dan sesuatu yang disukai anak. Penyediaan ruang atau tempat khusus ini tidak perlu mahal akan tetapi nyaman proses belajar anak. Dengan demikian akan tumbuh semangat belajarnya.

Kelima, berikan pemahaman tentang esensi dan makna belajar sesungguhnya. Jelaskan kepada anak bahwa esensi belajar adalah untuk meningkatkan potensi dalam hidupnya kelak. Sedangkan makna belajar seseungguhnya adalah sebagai sarana untuk memudahkan dia dalam mencapai sesuatu yang diinginkan.

Orangtua juga dapat menceritakan keberhasilan orang atau tokoh yang diperoleh karena ketekunannya dalam belajar. Kisahkan pula tentang orang-orang yang gagal karena tidak mau belajar. Dari sinilah anak menjadi tahu apa yang harus dilakukan dalam hidupnya, terlebih untuk mewujudkan masa depannya.

 

Menjadikan anak rajin belajar bukan semata-mata usaha dari anak itu saja, peran orang tua juga sangat penting pada proses tersebut. (Mukhamad Hamid Samiaji – Pecinta Buku dan Penikmat Film)