(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Cara Orang Tua Mengulang Pelajaran Bersama Anak

Admin disdikpora | 24 Oktober 2017 | 911 kali

Semua orang tua menginginkan anaknya memahami semua materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa setiap anak memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Ada yang mudah dalam menguasai mata pelajaran, namun ada pula yang sulit menguasai materi pelajaran yang telah diberikan.

Bagi anak yang sulit memahami pelajaran di sekolah, tentu dibutuhkan pendampingan orang tua untuk membantu memahami pelajaran. Ada banyak orang tua yang memilih untuk menggunakan jasa guru les pribadi. Meskipun ini praktis, namun ini akan mengurangi waktu kebersamaan orang tua dengan anak.

Idealnya, tetaplah orang tua yang mendampingi anak dalam membantu memahami pelajaran di sekolah. Berikut beberapa cara  membantu anak menguasai materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru di sekolah:

Pertama, berilah pemahaman kepada anak. Anak terkadang belum bisa memahami materi pelajaran, karena tidak suka dengan gurunya. Di sinilah peran orang tua agar bisa mengkomunikasikan anak dengan guru. Ajak anak menyukai sosok gurunya, tapi di sisi lain ingatkan guru agar dalam mengajar diharapkan selalu menyenangkan. Pembelajaran yang tanpa paksaan akan memudahkan anak-anak memahami pelajaran.

Kedua, kuatkan motivasi belajar anak. Seorang guru di sekolah selalu memberikan motivasi sebelum pelajaran. Akan tetapi motivasi guru dalam keadaan tertentu bisa saja dilupakan anak, sehingga orang tua di rumah perlu memberikan motivasi dukungan, agar anak kembali bergairah untuk menguasai pelajaran.

Ketiga, ajari anak membuat kesimpulan. Materi pelajaran yang disampaikan guru tentunya sudah mengalami elaborasi. Setiap pokok pikiran yang disampaikan guru pastilah sudah mendapat tambahan penjelasan yang bermacam-macam. Orang tua perlu membantu anak untuk membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru, namun dengan bahasa anak sendiri.

Keempat, kondisikan anak untuk berkonsentrasi. Orang tua perlu memahami tingkat konsentrasi anak mereka. Tingkat konsentrasi anak berbeda-beda berdasarkan umur dan perkembangan psikologinya. Pastikan saat orang tua mengulang materi guru, anak dalam kondisi berkonsentrasi. Membuat anak berkonsentrasi tidaklah terlalu sulit.

Anda hanya perlu melakukan apersepsi (penghayatan) dengan bermain atau bercerita bersama anak, setelah anak merasa nyaman mulai sampaikan materi sesuai tigkat konsentrasi anak.  Kemudian saat anak mulai kehilangan konsentrasi, berilah jeda sebentar dengan bemain lagi sampai anak siap untuk berkonsentrasi lagi, lalu sampaikan materi lagi, begitulah seterusnya.

Kelima, doakan anak. Sebagai orang Indonesia yang berketuhanan, kita percaya adanya kekuatan yang maha dahsyat dari Sang Maha Kuasa. Maka doa terbaik untuk anak perlu selalu orang tua panjatkan kepada Tuhan. Karena sehebat apapun kita berusaha, jika Tuhan tidak meridhoi, maka usaha kita akan sia-sia.

Melalui pendampingan seperti ini, anak akan tetap memahami materi pelajaran tanpa menghilangkan waktu terbaik orang tua bersama anak, sehingga bisa mempererat hubungan antara anak dan orang tua. (Sareh Siswo Setyo Wibowo, mahasiswa Pascasarjana IAIN Purwokerto)