(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Corat-coret Si Kecil yang Membawa Manfaat

Admin disdikpora | 20 September 2017 | 848 kali

Meski belum memahami huruf maupun angka, saat memegang alat tulis, anak memainkannya dan mencoretkan sesuai imajinasi mereka. Apapun yang ada di hadapannya akan dijadikan sebagai media untuk menuangkan coretan. Apakah itu surat kabar, buku bacaan, meja, kursi, lantai, bahkan tembok akan ia coreti.

Jangan sesekali orang tua membuat larangan atau memarahi ketika anak sedang mencorat-coret. Sebaiknya membuat kesepakatan di awal mana saja tempat-tempat yang boleh untuk dicoret-coret oleh si kecil.

Apalagi corat-coret merupakan salah satu perkembangan yang harus dilalui oleh si kecil. Di balik coretan si kecil yang awut-awutan itu, terdapat manfaat untuk tumbuh kembangnya.

Pertama, mengembangkan kognitif dan bahasanya. Pada saat mencoret-coret, mereka akan mengatakan akan menggambar suatu bentuk. Bisa mobil, motor, kereta, tokoh kartun dan yang lain sebagainya. Namun yang muncul hanyalah coretan-coretan yang tak beraturan dan tak bermakna jika hanya dilihat oleh orang-orang dewasa. Atau yang muncul hanya bentuk-bentuk segitiga saja.

Jangan hentikan anak ketika sedang menceritakan imajinasinya. Dengan begitu anak akan terus mengasah kreativitasnya. Anak yang sangat hobi mencorat-coret menandakan ia memiliki kecerdasan spasial.

Kedua, anak mulai tertarik belajar. Meminta alat tulis kepada orang tua berarti rasa ingin belajar anak sudah timbul. Berikan krayon atau spidol warna-warni. Dengan begitu  anak juga akan belajar mengenal warna.

Memfasilitasi alat tulis juga bisa diartikan sebagai pemberian penghargaan kepada si kecil terhadap hasil coretan mereka. Dengan penghargaan ini anak akan terus semangat dalam belajar dan orang tua secara perlahan bisa mengarahkan dalam membuat coretan sebagai pembelajaran untuknya. Seperti mengenalkan kepadanya angka-angka, bentuk-bentuk bangun datar dan dasar lainnya.

Ketiga, mengembangkan sosial emosional. Corat-coret sebagai media untuk menyalurkan emosi anak. Pada saat kondisi anak sedang bahagia maka ia akan menceritakan bahwa apa yang digambarnya sedang bahagia dan tersenyum. Bisa pula ia akan meluapkan kemarahannya dengan menggambar ayahnya yang sedang berwajah marah karena baru saja dimarahi ayahnya. (Cesilia Prawening - Relawan Pustaka Wadas Kelir, Mahasiswa PIAUD)