Anak-anak yang memiliki hubungan erat dengan ayahnya akan lebih memiliki perilaku yang lebih baik secara emosional dan akademik.
"Dengan segala pengalaman hidup yang kita punya, sebagai ayah kita harus mencoba untuk mendidik anak kita dan mengayomi untuk bekal kehidupan nanti," kata Satrio Pradono, pendidik yang sekaligus pewirausaha, dalam Seminar Nasional bertajuk “Ayah Hebat, Keluarga Hebat” di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, kehadiran ayah dihadapan anak bukan hanya secara fisik tetapi juga secara batin saat melakukan setiap aktivitas bersama anak. Ia mengajak para ayah untuk meluangkan waktu bersama anak dan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan mendidik. Misalnya melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari seperti membersihkan atau merapikan rumah, mencuci mobil/motor, sendok, garpu, piring plastik, dan lainnya.
Hadirnya teknologi, seperti smartphone atau tablet, tambah Satrio, juga harus dimanfaatkan oleh ayah dalam mendidik anak, sebab anak juga membutuhkan kesiapan secara mental dan keahlian di masa depan.
Bahkan, ayah harus mampu menjadikan kecanggihan teknologi sebagai cara mendidik anak. Misalnya, ayah bersama anak bersama-sama membuat dan memprogram robot.
Ayah juga berperan dalam membentuk budi pekerti anak. "Sebagai ayah kita diwarisi ilmu budi pekerti oleh orang tua. Oleh karena itu kita berkewajiban mewarisi ilmu tersebut kepada sang anak tentunya dengan sedikit penyesuaian agar dapat diterima dengan perkembangan generasi masa kini," ujarnya.
Menurutnya, dalam hal mendidik anak, akan lebih baik bila antara ayah dan ibu tidak melakukan perbedaan peran. “Si anak, ketika melakukan suatu pekerjaan di rumah, akan memiliki kesan dan pengalaman yang berbeda antara bersama-sama dengan ibu dan dengan si ayah, “katanya. Yanuar Jatnika
Download disini