Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya. “Pramuka” pertama kali dikenalkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1923.
Saat ini Pramuka menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler wajib di hampir semua satuan pendidikan yang dimulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pada hari-hari tertentu, peserta didik diwajibkan untuk menggunakan seragam pramuka sebagai salah satu seragam sekolah.
Kegiatan pramuka yang merupakan kegiatan ekstra kurikuler adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka. Kegiatan ini memiliki banyak sekali manfaat bagi anak, oleh karena itu sudah selayaknyalah orangtua mendukung anaknya untuk aktif di Pramuka. Beberapa manfaat kegiatan Pramuka antara lain:
Penanaman karakter mandiri
Karakter mandiri anak dilatih melalui berbagai kegiatan Pramuka yang biasanya dilaksanakan jauh dari rumah dan tidak melibatkan orangtua. Salah satunya adalah berkemah. Saat berkemah anak-anak dituntut tinggal bersama anggota Pramuka lainnya dan mengurus semua kebutuhan sendiri. Mulai dari memasak, mencuci baju atau alat makan, membersihkan tempat yang ditinggali, dan lainnya. Artinya, anak-anak akan dilatih mandiri.
Melatih karakter disiplin
Karakter disiplin anak ditumbuhkan melalui pelaksanaan kegiatan Pramuka yang jadwal serta tata tertibnya sangat ketat dan harus dipatuhi seluruh pesert dari awal hingga akhir kegiatan. Semua peserta harus disiplin saat datang upacara apel, mengumpulkan tugas, istirahat pada waktu yang ditentukan, hingga mengenakan atribut lengkap, seperti sepatu hitam, kaos kaki hitam, topi, dasi, tongkat, dan lainnya. Tuntutan ini akan membuat anak terbiasa disiplin.
Melatih karakter gotong royong
Pramuka juga melatih karakter gotong royong melalui pelaksanaan beberapa kegiatan, seperti berkemah. Biasanya, satu tenda biasanya diisi oleh beberapa orang. Hal itu mengharuskan semua penghuni tenda saling membantu, seperti misalnya saat mendirikan tenda untuk beristirahat dan melindungi diri dari ancaman alam. Selain itu, penghuni tenda juga harus berbagi tempat tidur dan saling membantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya memasak atau mencuci piring. Jika ada salah seorang yang sakit, maka yang lain harus merawatnya bersama. Hal ini akan menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan.
Meningkatkan rasa kepedulian
Rasa kepedulian anak dilatih melalui berbagai kegiatan bakti sosial Pramuka melalui penggalangan bantuan. Melalui kegiatan itu peserta diajarkan untuk saling membantu teman yang sedang sakit atau kesusahan.
Belajar mencintai alam
Kegiatan Pramuka kerap kali dilakukan di alam bebas. Anggota diajak melihat dan merasakan alam secara nyata. Kegiatan di alam bebas ini diharapkan akan memunculkan kepedulian anggota untuk melestarikan lingkungan yang salah satunya adalah tidak akan melakukan tindakan yang merusak alam.
Belajar bekerjasama
Aktif di kegiatan pramuka membuat anak-anak sering bertemu dan bekerjasama dengan orang-orang yang memiliki karakter berbeda-beda. Kesempatan untuk bertemu dan bekerjasama dengan berbagai macam orang ini akan membuat anggota belajar menekan rasa egois, belajar bersosialisasi untuk melakukan kegiatan bersama, dan belajar untuk memecahkan masalah bersama.
Melatih kepemimpinan
Tentunya Pramuka dapat melatih jiwa kepemimpinan anak karena pada kegiatan Pramuka setiap anggota akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin regu. Kesempatan itu membuat anggota belajar mengenai gaya kepemimpinan dan bagaimana caranya memecahkan masalah yang terbaik untuk semua anggota tim. Secara tidak sadar, sebagai pemimpin regu juga dituntut untuk lebih kreatif dan menyelesaikan tugas dengan menggunakan ide-ide cemerlang. (Wikasari Ratna Dewi, Ibu rumah tangga, tinggal di Bekasi)