Bukan jamannya lagi orangtua menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan anaknya ke sekolah. Bukan jamannya lagi pula bila keberhasilan atau kegagalan seorang anak dalam bidang akademik ditentukan sekolah apa atau sekolah di mana.
Berbagai survey dan realitas di lapangan, baik di skala internasional maupun skala nasional, menunjukkan, kerjasama antara sekolah dan orangtua siswa didik sangat penting untuk terjaminnya keberhasilan siswa, baik dari sisi akademik maupun karakter.
Terkait kerjasama sekolah dan orangtua peserta didik itu, ada salah satu pertanyaan, seperti apa bentuk kerjasamanya?
Profesor Joyce L. Epstein Ph.D., Direktur Pusat Kerjasama dan Jaringan Nasional Masyarakat, Keluarga, dan Sekolah Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat, dalam bukunya “School, Family, and Community Partnerships: Your Handbook for Action” menyebutkan, ada enam tipe keterlibatan keluarga atau masyarakat dalam pendidikan di sekolah untuk meningkatkan iklim sekolah dan keberhasilan siswa di sekolah.
Parenting atau Kelas Orangtua
Parenting ini merupakan kegiatan mengumpulkan para orangtua siswa dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang tumbuh kembang anak hingga dewasa. Hal ini sangat penting agar para orangtua siswa dapat memberikan bantuan yang tepat bagi percepatan tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya masing-masing. Kegiatan parenting ini bisa berupa diskusi, ceramah, seminar dan lain-lain kegiatan dengan menghadirkan narasumber yang kompeten, seperti psikolog, atau pendidik.
Dialog
Kegiatan dialog ini adalah upaya yaang dilakukan sekolah untuk meningkatkan komunikasi timbal balik atau komunikasi dua arah dengan para orangtua siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan program sekolah dalam meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa serta kemajuan/prestasi yang sudah dicapai oleh sekolah dan siswa. Contoh kegiatan ini misalnya sekolah melakukan komunikasi secara teratur, sistematis dan terencana. Dalam kegiatan ini juga terbuka peluang dialog melalui sarana teknologi, seperti telepon, SMS, atau media sosial.
Aktivitas sukarela
Kegiatan ini berupa pelibatan pihak di luar sekolah dalam mendukung aktivitas sekolah dengan pelaksanaan dilakukan orangtua. Contoh kegiatan seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan memanfaatkan puskesmas dan dokternya. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi siwa.
Belajar di rumah
Kegiatan ini berupa informasi tentang apa dan bagaimana orangtua membantu anak menciptakan kebiasaan belajar dan budaya belajar yang baik saat di rumah secara terjadwal.
Ikut terlibat keputusan penting
Orangtua siswa diberi peluang untuk terlibat dalam proses pembuatan keputusan di sekolah yang berkaitan dengan program sekolah. Pelibatan orangtua siswa dalam pengambilan keputusan ini menjadi sangat strategis dan bermakna karena mereka merasa dilibatkan dan pada gilirannya mereka merasa memiliki sekolah. Hal ini akan mendorong mereka ikut bertanggung jawab dalam melaksanakan keputusan bersama tersebut.
Kerjasama dengan masyarakat
Kegiatan kolaborasi ini berupa kerjasama antara sekolah, kelompok masyarakat, organisasi-organisasi, serta kerjasama dengan masyarakat dan atau tokoh masyarakat secara individual. Yanuar Jatnika