(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Jadilah Orang Tua Sadar, Bukan Orang Tua Nyasar atau Bayar

Admin disdikpora | 20 Maret 2018 | 1419 kali

Setiap orang yang waras tentunya ingin menikah dan berkeluarga. Tapi, masalahnya, tak semua menyadari makna dan hakekat, apa itu berkeluarga, dan bagaimana mengasuh atau mendidik anak. Tak sedikit orang yang sebenarnya belum siap untuk menjadi orang tua tetapi sudah menikah.

Motivator pembangunan karakter dan penulis buku parenting, Aris ahmad jaya dan Bunda Yulia dalam bukunya “Super Parenting: Sentuhan Cinta, Tips & Trik Dahsyat Menghadirkan & Mengelola Cinta Bagi Buah Hati” menyebutkan , ada tiga jenis orang tua, yakni:

 

Orang tua Nyasar
Mereka adalah para orang tua yang sangat minim ilmu dan tidak mau belajar sehingga dalam menjalankan praktek pengasuhan lebih banyak asal. Mereka  menjadi orang tua tanpa ada persiapan bahkan niat untuk menjadi orang tua sedari awal. Karena memang modal menjadi orang tuanya apa adanya, terkadang kasih sayang yang diberikan pada anaknyapun apa adanya. Tidak peduli pada anaknya tentang hal apapun, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pendidikan anaknya.

 

Orang tua Bayar

Tipe ini bisa dikatakan hinggap pada orang yang secara keuangan lebih dari cukup. Karenanya, bisa melakukan semuanya dengan uang, termasuk mendidik anaknya. Untuk mengasuh anak seperti memandikannya, menyusuinya dan merawatnya bisa bayar baby siste. Anaknya disekolahkan di sekolah termahal bahkan jika membutuhkan pengajar privat sekalipun ia bisa datangkan guru privat dengan harga termahal. Mereka lupa, anak tak hanya butuh uang, tak hanya butuh fasilitas mewah tetapi juga butuh waktu untuk bersama orang tuanya, butuh sentuhan kasih sayang, butuh pendidikan langsung dari orang tua berupa ucapan nasihat dan keteladanan.

 

Orang tua Sadar

Tipe orang tua sadar adalah mereka yang secara sadar akan menjadi orang tua bahkan jauh sebelum ia menikah. Orang tua sadar juga sadar-sesadarnya kalau anak adalah amanah dari Allah SWT yang mesti dipertanggung jawabkan di dunia dan tentu juga akhirat kelak, makanya ia tak akan sia-siakan kesempatan yang Allah berikan padanya. Yanuar Jatnika