Masih ingat dengan kasus seorang anak SMP di Blitar, yakni EPA (16) yang bunuh diri dengan gantung diri pada Mei 2018 lalu. Ia gantung diri dengan alasan yang masih simpang siur. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya karena tidak masuk sekolah favorit, ada juga yang mengatakan karena masalah keluarga. Padahal anaknya pandai dan supel bergaul.
Apapun motifnya, yang jelas EPA itu bunuh diri karena frustasi dan depresi yang berkepenjangan yang tidak bisa diatasi sendiri. Seharusnya, orangtua yang peduli pada tumbuh kembang anaknya, perlu cepat bertindak bila si anak menunjukkan adanya masalah dalam jangka waktu yang lama. Jangan sampai menganggapnya sepele. Malah ada yang mengatakan, ”Ya namanya kan juga anak-anak.” Kemudian dibiarkan begitu saja.
Sama seperti dokter, psikolog anak seharusnya menjadi tujuan orangtua jika anak dan remaja sudah mengalami masalah yang berkepanjangan tersebut.
Seharusnya orangtua dapat berperan penuh menjadi teman dan tempat curahan segala keluh kesah anak. Dengan demikian, jika mengetahui apa penyebabnya hingga anak menunjukkan indikasi ingin bunuh diri, orangtua bisa membawanya ke psikolog anak. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah dari awal.
Hampir semua orangtua dan guru di sekolah sudah mengenal adanya profesi psikolog di Indonesia. Namun, fungsinya belum dimanfaatkan secara maksimal. Kebanyakan orangtua dan guru masih menganggap psikolog adalah layanan bagi anak yang mengalami gangguan jiwa. Mereka malu membawa anaknya ke psikolog anak karena takut di cap negatif oleh orang lain.
Padahal, psikolog anak adalah seorang ahli yang dapat membantu orangtua dan guru dalam memberikan solusi yang tepat untuk semua masalah anak dan remaja baik di rumah, sekolah atau lingkungannya secara profesional.
Kini, sudah saatnya orangtua dan guru untuk memiliki informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai layanan apa saja yang dapat berguna jika anak mengalami masalah di dalam dirinya. Salah satunya adalah layanan konsultasi dengan psikolog anak.
Apa yang dilakukan psikolog anak?
Psikolog anak memiliki rancangan tersendiri yang secara efektif dapat meningkatkan kesejahteraan anak dan remaja. Metode yang digunakan tentu disesuaikan dengan usia dan kondisi anak.
Tidak hanya memberikan beberapa alternatif jalan keluar dari masalah yang ada, psikolog anak juga akan melibatkan orangtua dan memastikan orangtua untuk mengerti, memahami, menjalankan dan mempertahankan anjuran-anjuran yang sudah diberikan.
Apa saja yang dapat dikonsultasikan dengan psikolog anak?
Masalah apapun yang dialami anak, remaja, dan keluarga dapat dikonsultasikan kepada psikolog anak. Mulai dari kecemasan, depresi, trauma, konflik dengan orangtua, hubungan pertemanan hingga yang berhubungan dengan kecenderungan anak berkebutuhan khusus (ABK).
Kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan psikolog anak?
Konsultasi dengan psikolog anak dibutuhkan jika anak dan remaja tidak dapat berfungsi dengan baik di lingkungannya. Oleh karena itu, kepekaan orangtua dalam memperhatikan perilaku anak sangat diperlukan.
Konsultasi dengan psikolog anak juga sangat disarankan jika orangtua sudah tidak merasa sanggup lagi untuk menyelesaikan sendiri masalah yang terjadi.
Orangtua yang mau berkonsultasi dengan psikolog adalah tanda bahwa mereka peduli dengan kesehatan mental anak. Karena jika masalahnya dibiarkan terlalu lama, bisa jadi akan menghambat perkembangannya. Jadi, buanglah rasa malu dan khawatir.
Dimana psikolog anak dapat ditemukan?
Di kota-kota besar sudah banyak klinik psikologi anak yang memiliki layanan konsultasi secara online maupun tatap muka. Orangtua dapat mencari psikolog yang sesuai dengan domisili melalui internet.
Beberapa puskesmas di Jakarta saat ini juga sudah memiliki layanan konsultasi psikologi yang diakomodasi oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS). Dengan banyaknya pilihan dan mudahnya akses konsultasi psikologi yang ada saat ini diharapkan dapat menyadarkan tentang pentingnya kesehatan mental pada anak. (Amelia Ajrina, S.Psi – Guru Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus di KlikPsikolog)