Matematika kerap kali menjadi pelajaran yang tak disukai anak didik. Mereka terkadang menyerah, bahkan baru mendengar namanya saja enggan.
Matematika seolah monster yang menakutkan. Tak jarang guru matematika juga kerap kali tidak dirindukan anak didiknya.
Lantas, bagaimana caranya agar anak-anak menyukai dan meyakinkan bahwa matematika itu gampang? Begini cara yang bisa dicoba:
Masuk ke dalam dunianya
Dunia anak-anak adalah dunia bermain, penuh keceriaan dan ketulusan. Kenalkan lewat dunia anak-anak dari yang mereka alami, salah satunya melalui aktivitas bermain. Sentuh mereka dengan kapasitasnya sebagai anak-anak. Di situ kita menyelami dunianya. Maka kita bisa membangun aspek pengetahuan mereka.
Tunjukkan benda-benda konkret untuk memulai
Tumbuhkan kreativitas mereka. Seperti yang mereka alami saat bermain seperti bola, kelereng, mobil-mobilan dan sebagainya.
Kenalkan konsep lewat visual
Bisa diawali dengan benda-benda konkret yang dilakukan secara visual. Hal ini cepat menangkap aspek kognitif mereka. Karena untuk anak usia SD/MI masih dalam pemahaman konkret
Aplikasikan dari yang mereka dengar, lihat, tahu, dan alami
Kemampuan setiap anak berbeda. Untuk memahami matematika perlu ada penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Bisa melalui media gambar maupun elektronik sebagaimana fungsi media untuk membantu peserta didik dari hal yang abstrak ke hal yang konkret. Anda bisa dilihat dari gaya belajar anak, ada visual, audio atau psikomotorik.
Eksplorasi kemampuan kognitif mereka
Melalui latihan soal, kuis atau tugas mandiri/ kelompok. Eksplorasi kemampuan matematika bisa dituangkan lewat serangkaian tugas baik secara mandiri maupun struktural. Tugas-tugas ini untuk mengevaluasi hasil pembelajaran mereka.
Jangan bosan mengulang
Karena pembelajaran akan berhasil apabila dilakukan secara berulang-ulang. Bisa itu karena biasa.
Terus beri semangat dan motivasi
Berikan dukungan dan motivasi kepada anak-anak didik kita agar mereka giat dalam aktivitas belajar dan berkreasi.
Berikan penghargaan
Ketika anak didik kita bisa mengerjakan matematika, berilah penghargaan. Tak harus materi, penghargaan bisa berupa acungan jempol, tepuk tangan dan kata-kata luar biasa seperti hebat, oke, pintar, dan sebagainya.
Belajar rutin dan kontinu
Belajar akan berhasil jika dilakukan secara rutin karena pengetahuan yang mereka dapat akan melekat dan membekas.
Penanaman budi pekerti
Bisa melaui doa pada Yang Kuasa agar tetap semangat dalam belajar dan meraih cita-cita di masa yang akan datang. (Sunami Imron - Guru Madrasah Ibtidaiyah Raudlatut Tholibin Warujaya, Desa Warujaya, Depok, Cirebon. Foto: Fuji Rachman)