(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kapan Anak Sebaiknya Ikut Bimbingan Belajar?

Admin disdikpora | 02 April 2019 | 1054 kali

Menghadapi anak yang banyak tugas dari sekolah, tak jarang membuat orangtua bingung. Bingung dengan pelajaran anak zaman sekarang serta bingung bagaimana cara terbaik untuk membantu anak.

Yang sering menjadi kesalahan adalah orangtualah yang justru menyelesaikan PR anak. Padahal ini bukan solusi pintas yang tepat. Selain dapat membuat anak menjadi ketergantungan, membuat anak tidak mandiri dan tidak percaya diri.

Salah satu solusi yang lebih tepat adalah mengikutkan anak pada bimbingan belajar (bimbel). Bukan untuk melepaskan tanggung jawab sebagai orangtua dalam mendampingi anak belajar. Namun membantu mengatasi persoalan yang dihadapi anak dan kita sebagai orangtua.

Pertama, saat anak mulai mengalami kesulitan belajar

Kesulitan belajar bisa ditandai dengan nilai harian anak yang cenderung menurun. Penting bagi kita untuk mengecek buku tulis anak setiap hari untuk memantau perkembangan belajar mereka. Bisa juga dengan melakukan tanya jawab dengan anak. Kita bisa membaca terlebih dahulu buku catatan milik anak. Kemudian ajukan satu atau dua pertanyaan yang sesuai dengan buku catatannya. Jika anak bisa menjawab dengan lancar maka tak ada masalah dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Namun jika tidak mampu menjawab dengan tepat, maka bisa jadi ia mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah. Oleh karena itu orangtua perlu mempertimbangkan, apakah mereka perlu mengikuti pelajaran tambahan di bimbingan belajar.

Kedua, tingkat pemahaman anak menurun

Melakukan tanya jawab dengan anak juga dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman anak kita terhadap mata pelajaran tertentu. Kita juga bisa memberi soal sederhana untuk menguji tingkat pemahamannya. Misalnya untuk pelajaran matematika, kita bisa membuat soal yang sama dengan contoh soal yang ada di buku catatan anak. Hanya saja kita ganti dengan angka yang berbeda. Jika anak kita bisa menyelesaikan soal yang kita buat, maka berarti anak kita bisa memahami dan menguasai materi tersebut. Namun mereka terlihat bingung serta kesulitan menjawab, itu artinya pemahamannya pada materi tersebut masih kurang. Hal ini bisa kita jadikan penentu dalam memasukkan anak di bimbingan belajar.

Ketiga, ketidakmampuan orang tua mengikuti materi pelajaran anak

Kurikulum sekolah yang terus berkembang tak jarang membuat orangtua terkendala dalam membimbing anak belajar di rumah. Tak sedikit pula yang merasa kesulitan menyampaikan materi pelajaran yang mudah dipahami anak saat menemani mereka belajar. ”Pelajaran sekarang susah. Tak seperti zaman saya sekolah dulu.” Hal tersebut sering saya dengar setiap bertemu wali murid. Saat kita merasa kurang mampu mebantu anak kita dalam belajar di rumah, maka tak ada salahnya kita mengajak mereka untuk ikut bimbingan belajar.

Ketika akan mendaftarkan anak untuk mengikuti bimbingan belajar, ada yang perlu dipertimbangkan orangtua. Berikut di antaranya:

Pertama, pilih yang sesuai karakter anak

Jika anak kita cenderung diam dan pemalu, maka alangkah baiknya kita mencari bimbingan privat agar nyaman dalam belajar. Jangan memaksanya ikut dalam bimbingan belajar dengan peserta lebih dari dua anak. Bisa membuat bimbingan belajar menjadi tak maksimal karena anak tak berani bertanya padahal ia belum memahami materi yang diajarkan.

Kedua, kualitas tutor

Saat akan mendaftarkan anak di sebuah bimbingan belajar, kita bisa menanyakan apakah pengajar setiap mata pelajaran memiliki latar pendidikan yang sesuai. Misalnya tutor matematika memang lulusan pendidikan matematika, bukan yang lain. Kesesuaian ini bisa menjadi salah satu ukuran kualitas sebuah lembaga bimbingan belajar. 

Ketiga, fasilitas

Begitu banyak bimbingan belajar memberi berbagai tawaran menarik. Mulai dari promo biaya, testimoni dari alumni, hingga bonus untuk siswa yang berprestasi di sekolah. Namun itu tak cukup bagi kita untuk menjadikannya pilihan.

Kita perlu mencari tahu fasilitas yang diberikan bimbingan belajar tersebut. Misalnya mendapat tambahan jam di saat menjelang UTS maupun UAS, bisa belajar setiap waktu senggangnya, dan pertimbangan lainnya.

Keempat, menyesuaikan keuangan orangtua

Hal yang tak kalah penting dalam memilih bimbel untuk anak adalah menyesuaikan kondisi keuangan kita. Memasukkan anak ke bimbel terbaik dengan fasilitas yang modern namun biayanya tak terjangkau justru akan menjadi bumerang untuk kita sebagai orangtua. Bisa membuat kebutuhan anak yang lainnya menjadi terabaikan.

Jika anak hanya kesulitan di satu mata pelajaran saja, maka kita bisa memilih alternatif bimbel privat yang biayanya lebih terjangkau.

Mengikutsertakan anak dalam bimbingan belajar dilakukan apabila dirasa sangat perlu. Namun bukan berarti kita asal dalam menentukan tempat belajar. Semoga tips di atas bermanfaat. (Agustina Wulandari Sutoro -Tutor PKBM Wadas Kelir. Foto: Fuji Rachman)