(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kebersamaan dengan Orang Tua Penentu Kebahagiaan Anak

Admin disdikpora | 28 November 2017 | 1834 kali

Orang yang saat dewasanya berbahagia dan tumbuh normal, baik secara intelektual, mental dan sosial, adalah orang yang saat masa kecilnya juga berbahagia. Seperti apa anak yang berbahagia itu? Cirinya, aktif, senang bermain, senang bergaul, dan kondisi fisik sehat.

Lantas, bagaimana caranya agar anak-anak kita berbahagia? Di sini peran orang tua sangat menentukan. Berdasarkan beberapa survei, faktor- faktor yang dapat membuat anak bahagia adalah dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga selain bermain dengan teman.

Psikolog dari Yayasan Praktek Psikologi Indonesia (YPPI), Elizabeth Santosa, memaparkan kaitan antara anak yang bahagia dengan kecerdasan sosial dan emosional yang dimiliki serta dampak ketika mereka dewasa.

Menurut psikolog yang juga komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini, anak-anak yang bahagia memiliki kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial serta kemampuan sosial dan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Semua sifat ini, lanjutnya, dapat mempengaruhi berbagai aspek di masa depan serta keberhasilan pendidikan, kesuksesan karier, dan lainnya, termasuk kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Kebahagiaan anak antara lain dipengaruhi oleh interaksi sosial positif yang melibatkan anggota keluarga. Karenanya, penting bagi orang tua untuk menghabiskan waktu bersama dengan anak.

"Dengan menghabiskan waktu bersama, orang tua juga akan semakin mengenal anak dan diri sendiri secara lebih baik," ujar Elizabeth. Dengan mengetahui apa yang membuat dirinya bahagia, lanjutnya, ayah dan ibu bisa menjadi orang tua yang bahagia. Sehingga bisa menularkan kebahagiaanya kepada pasangan dan anak, yang pada akhirnya mendukung anak untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih optimal dan menjadi anak yang bahagia. Faktor lain yang dapat menunjang kebahagiaan anak, kata Elizabeth, adalah kondisi kesehatan serta punya kesempatan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya, baik melalui seni, hobi, pekerjaan, ataupun minat pribadi lainnya.   Ahli gizi medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Saptawati Bardosono, mengatakan. terdapat empat pilar kesehatan yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang dengan bahagia, yaitu nutrisi lengkap dari makanan dan minuman setiap hari, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin. “Selain itu yang memengaruhi kebahagiaan anak adalah tidur yang berkualitas sesuai usia. Anak membutuhkan waktu waktu tidur yang lebih lama dari orang dewasa yaitu sekitar 10 sampai 12 jam, “ katanya. Yanuar Jatnika