Pernahkah kita, sebagai orang tua, kaget dan tersentak, karena anak kita yang kita nilai baik dan penurut ternyata dikenal suka membully teman-temannya di sekolah.
Banyak orang tua yang beranggapan menilai anak cukup dengan mendengarkan apa yang dia katakan. Ketika apa yang si anak melakukan berbeda dengan apa yang diucapkan, baru orang tua tersadar telah salah dalam menilai anaknya.
Karena itu, orang tua perlu mengenali bahasa tubuh si anak ketika sedang berkomunikasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya ada dalam pikiran si anak dan apa yang akan dilakukan. Seperti dikatakan Albert Mehrabian, seorang psikolog dari University of California (UCLA) Amerika Serikat. Ia menyimpulkan, orang-orang cenderung lebih percaya terhadap apa yang ditampilkan seseorang melalui gerak-gerik tubuhnya atau yang disebut bahasa tubuh dari apada apa yang diucapkannya.
Bahasa tubuh bisa dikenali dengan memperhatikan gerakan tubuh yang meliputi ekspresi wajah, kontak mata, isyarat dan sikap tubuh (kepala, tangan, badan, kaki).
Berikut ini beberapa bahasa tubuh yang harus diketahui orang tua saat berkomunikasi dengan anak.
Pertama, ketika si anak berbicara sambil menggaruk hidung, si anak cenderung sedang berkata bohong.
Kedua, ketika Anda menginterogasi anak karena pulang terlambat dari sekolah, ia mencoba mendengarkan kekesalan Anda sambil menggigit bibir, itu tandanya ia cemas karena dan takut dihukum.
Ketiga, ketika Anda menjelaskan sesuatu kepada anak dan dia terlihat menggaruk kepalanya, itu berarti dia sedang kebingungan. Hindari untuk melanjutkan pembicaraan dan berusahalah untuk menggali keterangan, di bagian mana ia merasa belum paham.
Keempat, bila kita melihat anak sedang mengerucutkan bibir, itui berarti anak sedang menahan atau mencoba menyembunyikan sesuatu dari Anda. Di dalam pikirannya dia berkata, Tidak. Saya tidak boleh mengatakan hal ini.
Kelima, kalau anak memegang telinga ketika berkomunikasi, itu mengindikasikan bahwa ia sedang mencoba menenangkan diri.
Keenam, jika anak mengalami mood yang baik, maka tangannya akan cenderung melawan gravitasi. Sedangkan jika perasaannya tidak baik, maka tangannya akan cenderung mengikuti gravitasi. Jika kelihatan si anak tangan dan bahunya terlihat ke bawah atau jatuh tidak berenergi, tandanya ia berada dalam mode negatif. Berhentilah untuk memarahi atau mengkritiknya jika Anda sudah melihat tanda-tanda semacam ini.
Ketujuh, apabila anak menyembunyikan tangannya, maka yang ingin dia sampaikan adalah, Aku punya rahasia, tapi tidak akan kubagikan.
Kedelapan, ketika saat berbicara si anak meregangkan kakinya cukup lebar. Di dalam pikirannya muncul pernyataan, Aku stabil, aku baik-baik saja atau Aku tidak akan mengubah pikiranku.
Kesembilan, Perhatikanlah kaki anak ketika Anda berdiskusi dengannya. Badannya mungkin menghadap muka Anda, tapi kakinya terlihat menghadap ke arah lain. Ini menunjukkan bahwa ia ingin segera keluar dari pembicaraan tersebut.
Kesepuluh, Jika anak Anda nyaman berbicara dengan Anda, maka seluruh badannya akan mengarah kepada Anda. Sebaliknya, jika badannya terlihat mengarah ke samping atau memunggungi Anda, maka ia sedang tak nyaman berada di dekat Anda. (Yanuar Jatnika/Sumber : pelatihanparenting.com)