Kemampuan visio-spatial pada anak diartikan sebagai kemampuan seorang anak untuk menuangkan atau memvisualisasikan apa yang ada dalam pikirannya, fantasi atau imajinasinya dalam bentuk gambar, desain, grafis, atau lukisan. Anak yang memiliki kemampuan visio-spatial yang baik adalah anak yang memiliki daya kreativitas tinggi karena mereka mampu untuk memahami konsep warna, komposisi, desain, dan seni.
Akan tetapi, banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa kemampuan visual-spasial anak berbeda-beda sesuai dengan usianya.
Berikut ini adalah tahapan kemampuan anak usia dini dalam menuangkan gambar menurut pakar pengasuhan Jarot Wijanarko:
Anak belum mampu menggambar namun anak sudah mampu melakukan aktivitas corat- Coretannya tidak dimaksudkan menjadi sesuai yang khusus. Anak menikmati, bahwa tangannya (motorik) bisa digerakan sesuai kehendaknya (sensorik). Biarkan anak melakukan corat-coret karena hal tersebut dapat menjadi terapi dalam melakukan sinkronisasi dari motorik dan sensorik ini.
Aktivitas menggambar masih belum terarah untuk membentuk sesuatu. Jika Anda menanyakan itu gambar apa, ia akan melihat gambarnya dan menjelaskan tentang gambar tersebut. Jika keesokan harinya Anda menanyakan pertanyaan sama untuk gambar yang sama, jangan heran jika ia menjawab berbeda.
Anak mulai mengatakan sebelum menggambar, bahwa ia akan membuat sesuatu. Tetapi ia sering berubah di tengah menggambar dan mengubah gambarnya menjadi gambar lain.
Mulai bisa menggambar bentuk dasar seperti lingkaran, kota, silang, garis dan titik yang dikombinasikan dengan beragam cara.
Senang menggambar menggunakan bentuk dasar, khususnya lingkaran dan dia mulai memasang garis pada lingkaran tadi seolah-olah tangan, kaki atau matahari.
Mulai senang bekreasi dan mulai memberikan details pada obyek. Misalnya, tangan yang dia gambar bukan lagi sebuah garis lurus, tetapi sudah memiliki jari.
Anak mulai dapat memahami dan menuangkan simbol-simbol. Bisa menggambar secara ’rata’, misalnya ada 4 anak duduk di sekitar meja, maka semua muka dan badannya mengarah ke depan.
Usia anak-anak memang paling senang menggambar. Mereka bisa membuat apa saja yang ingin ia buat. Beberapa anak mulai menggambar secara naturalis, beberapa lainnya mengalami kesulitan dalam menggambar.
Pada usia dini, orang tua sebaiknya menggunakan model ’kartun’ agar anak tidak merasa bahwa menggambar itu sulit. Dengan demikian, latihan mewarna dan menggambar secara rutin dapat membuat anak untuk semakin mengembangkan kecerdasan spasialnya. Yuk ayah bunda, biarkan mereka berekspresi dengan gambar dan warnanya.
Penulis : Bunga Kusuma – Ibu Rumah Tangga