(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kenali Teman-teman Anak Remaja Kita

Admin disdikpora | 28 Agustus 2018 | 855 kali

Saat anak kita meninggalkan bangku sekolah dasar dan  memasuki jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) atau SMP,  mereka tidak suka dianggap sebagai anak-anak lagi namun juga kadangkala masih menunjukkan sikap kekanak-kanakannya.

Sadarkah Anda, bahwa pada usia ini, pengaruh orang tua secara berangsur mulai berkurang dan  anak mulai menyatu pada kelompok teman sebayanya? Pada masa ini, yang menjadi panutan anak bukan lagi orang tua ataupun guru melainkan teman sebaya. Anak mulai mengadopsi nilai-nilai, kebiasaan, model rambut/pakaian, gaya, dan permainan yang sama dengan teman-teman dalam kelompok. Mereka juga lebih mendengarkan apa yang dikatakan teman sebaya dibanding nasehat orang tua. 

Lalu, apa yang harus orang tua lakukan?

  1. Kenali Teman-Teman Anak Anda. Ingat nama-nama teman anak Anda. Luangkan waktu untuk menyapa dan berdialog ringan dengan teman-teman anak Anda. Buka pintu rumah Anda untuk kegiatan belajar bersama atau tugas kelompok. Dorong anak agar bercerita tentang teman-temannya pada saat santai. Jika Anda mendapati teman dekat anak cenderung memberikan pengaruh buruk pada anak, mulailah berdialog dengan anak. Hindari sikap menghakimi atau teguran keras yang akan mengganggu harmonisnya komunikasi Anda dengan anak Anda. 

    Dengan mengenali teman-teman anak Anda, Anda dapat membantunya bergaul dengan penuh tanggung jawab dalam proses menuju mandiri. Berkenalan dengan teman, mengenal kepribadian teman, dan membina hubungan dengan teman merupakan bagian dari proses belajar anak yang sangat terkait dengan kemandirian sosial.
  2. Anjurkan anak untuk mengikuti organisasi atau kegiatan olahraga atau seni di sekolah ataupun di luar sekolah sesuai dengan minat dan bakatnya. Anak akan mendapat kesempatan untuk bertemu dengan teman dengan kesamaan minat. Anjurkan anak agar bersosialisasi dengan masyarakat yang heterogen.  

    Kegiatan organisasi merupakan proses belajar tanggung jawab nyata dan baik bagi anak. Menjadi bagian dari suatu tim atau kelompok adalah pengalaman yang sangat baik bagi anak. Ia akan belajar bagaimana bertanggung jawab pada kelompok dan bagaimana mengembangkan kemampuan individu sekaligus menjaga kekompakan tim. Pengalaman yang baik di masa remaja akan menjadi bekal kelak di masa ia dewasa. Orang tua juga dapat mengajak anak memasuki  lingkungan baru setiap kali ada kesempatan. 

    Diskusikan dengan anak anda, kegiatan apa yang ia inginkan. Ajak ia mengunjungi klub atau melihat kegiatan tersebut sebelum memutuskan.
  3. Dorong Anak untuk mengikuti kegiatan yang bersifat kelompok, seperti olahraga Tim. Olahraga tim seperti sepak bola, bola basket, dan sebagainya sangat baik bagi anak usia 12-15 tahun, karena mereka dapat belajar memahami bagaimana peranan individual mereka dapat memberi sumbangan pada kesuksesan seluruh anggota tim. Selain itu, olahraga akan membantu anak untuk menjaga keseimbangan kegiatan hariannya. Melalui olahraga pula, anak dapat belajar mengatasi stres dan kejenuhan akibat beban pelajaran sekolah yang mungkin terlalu berat. Biarkan ia memilih olahraga kelompok yang di sukainya seperti cinta alam, basket atau sepak bola. Jika ia tidak menyukai olahraga, ia dapat mengikuti kegiatan lain seperti paduan suara.