(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Langkah Praktis Tingkatkan Afektif Anak

Admin disdikpora | 05 September 2018 | 2022 kali

Setiap anak memiliki masing-masing domain yang berkembang. Dalam pendidikan, salah satu domain yang mempengaruhi kepribadian anak adalah afektif. Kematangan domain afektif pada diri anak dipengaruhi oleh interaksi dan aktivitas anak sehari-hari.

Bersikap ramah, tidak mudah marah adalah bagian dari kematangan domain afektif. Untuk itu orangtua sebaiknya memberikan perhatian yang serius dalam meningkatkan kematangan domain afektif pada anak.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan kematangan domain afektif di antaranya;

 

Menghargai Orang Lain

Orangtua sejak dini dapat mengajarkan anak agar dapat menghargai orang lain. Misalnya dengan menunjukkan apresiasi kepada orang yang memenangkan perlombaan di hadapan anak. Dengan begitu, anak akan memahami dan mengerti pentingnya menghargai orang lain.

Menghargai orang lain juga dapat ditunjukkan dengan sikap hormat. Memberikan rasa hormat pada diri sendiri maupun orang lain, anak akan memahami perasaan orang lain. Di sinilah pentingnya menumbuhkan domain afektif pada anak. Rasa hormat yang tumbuh dan berkembang dengan baik akan memberikan ruang-ruang kebaikan bagi anak. Sehingga anak akan tumbuh dengan sikap peduli, empati dan memiliki kemampuan memahami orang lain.

 

Membacakan Kisah

Menceritakan kisah-kisah menarik akan meningkatkan kesadaran afektif pada diri anak. Sehingga kematangan domain afektif pada diri anak dapat tumbuh dengan baik.

Anak-anak yang senang mendengarkan kisah adalah anak yang menjadi pendengar yang baik. Orangtua yang melihat anak senang mendengar berbagai cerita sebaiknya memberikan perhatian lebih baik. Ajak mereka memilih cerita yang menarik sesuai usia anak.

Dengan mendengarkan berbagai cerita, anak dapat mendapatkan pengalaman dan pengetahuan, maupun mengasah kemampuan anak untuk berimajinasi.

Anak yang senang mendengar akan tumbuh dengan sikap afektif yang lebih baik dari yang lain. Sikap afektif dapat dicirikan dengan orang yang senang mendengar dan memahami orang lain.

 

Mengajarkan Berpikir Positif

Anak sejak dini dapat diajarkan berpikir positif, salah satunya dengan memberi contoh secara langsung sikap dan perilaku yang baik pada setiap orang. Orangtua juga sebaiknya tidak mengajarkan anak untuk membenci orang lain.

Mengajarkan sikap positif dapat juga diberikan dengan mengajarkan sikap pantang menyerah, sikap selalu mencari solusi. Ajarkan bagaimana harus mengambil solusi dari persoalan yang dihadapi.

Misalnya saat adik saya menanyakan persoalannya, ”Kak ini mainannya berantakan.” Kemudian, orangtua bisa mengatakannya dengan halus dan pelan, ”Nah, berarti kita perlu membereskannya.” Maka ia pun akan membereskannya.

Mengajarkan Tutur Kata yang Baik

Setiap kata yang didengar anak dapat mempengaruhi sikapnya. Untuk itu orangtua sebaiknya memperhatikan ucapan yang tepat dan baik sesuai usia anak. Pembendaharaan bahasa yang baik pada diri anak menumbuhkan domain afektif anak.

Mengajarkan dan memilihkan tutur kata yang baik akan membuat anak lebih nyaman. Usahakan orangtua tidak mengeluarkan kata-kata yang buruk saat marah. Anak-anak pasti akan mengingatnya bahkan menyimpannya. Anak-anak dapat memanggil kapan saja ingatan tersebut dan menggunakannya sekehendaknya.

 

Di sinilah Orangtua perlu menjaga kata-kata yang baik bagi anak. Perbendaharaan kata yang dimiliki anak sangat dipengaruhi orang-orang di sekelilingnya. Orangtua juga dapat memberikan pengawasan dari orang lain. (Muhamad Iqbal – Mahasiswa Pendidikan Madrasah IAIN Purwokerto)

Download disini