(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Manfaat Berkesenian Bagi Anak yang Sering Diabaikan

Admin disdikpora | 23 Mei 2018 | 605 kali

Banyak orang tua yang salah dalam memahami prestasi seorang anak. Seolah-olah hanya prestasi akademik saja yang menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang dalam pendidikan.

Padahal prestasi anak dalam seni, baik itu seni tari, menggambar, menyanyi dan lain sebagainya, banyak memberi manfaat dalam tumbuh kembang anak. Ranah seni ini mendukung perkembangan anak dalam beberapa aspek. Baik aspek sosial, aspek bahasa maupun aspek kognitif.

Namun yang Ayah Bunda harus perhatikan ketika melibatkan anak dalam berkesenian adalah kegiatan tersebut disukai anak. Jika tidak, maka harapan atau tujuan yang diinginkan akan tidak tercapai. Paksaan dari orang tua hanya akan mematikan potensi dan minat anak.

Selanjutnya Ayah Bunda juga harus melihat kesiapan anak baik itu kesiapan fisik maupun mental anak. Jangan sampai kegiatan berkesenian membuat anak menderita dan tersiksa. Artinya, sebagai orang tua kita hendaknya memperhatikan keseimbangan antara kemampuan fisik dan kesiapan waktu antara sekolah,  istirahat dan kesukaan anak.

Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, berkesenian yang dikembangkan seoptimal mungkin akan mampu mempengaruhi konsep diri anak. Berikut manfaat berkesenian pada anak:

Pertama, anak semakin mampu dalam menumbuhkan percaya dirinya. Ketidakmampuannya atau kekurangannya dalam bidang akademik dalam ’ditutup’ dengan kecerdasannya dalam berkesenian. Tentunya peran orang tua sangat penting dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Kedua, menumbuhkan kemampuan dalam perkembangan sosial dan emosional anak. Dengan berkesenian anak dapat melakukan komunikasi sederhana. Kesabarannya dapat dilatih seoptimal mungkin, demikian juga anak mampu bersosialisasi dengan teman sebaya maupun guru sebagai orang dewasa yang berada dalam lingkungan mainnya.

Ketiga, jika memungkinkan memasukkan anak-anak ke sanggar-sanggar akan lebih menggali potensi dan bakat anak. Namun dengan catatan, orang tua tidak melakukan pemaksaan.

Keempat, menggali rasa ingin tahu. Perkembangan kognitif anak akan semakin tumbuh dengan baik. Karena anak belajar menyelesaikan masalah dalam kegiatan berkeseniannya.

Kelima, menjauhkan anak dari rasa minder dan pada akhirnya anak akan merasa bangga dengan kemampuannya. Apalagi jika dapat berprestasi dalam lomba dan meraih penghargaan, maka harga diri anak akan tumbuh karena memiliki kemampuan khusus dalam bidang seni.

Keenam, memberikan rasa gembira dan senang. Rasa gembira dan senang ini akan membuat anak-anak rileks dan memberi energi positif.

Sebagai catatan terakhir, bahwa tugas mengembangkan kemampuan berkesenian anak tidak hanya menjadi kewajiban guru di sekolah. Ayah Bunda hendaknya menjadi contoh dan memberikan fasilitas yang cocok.

Upaya orang tua dalam menumbuhkan minat dan bakat anak dalam berkesenian akan berdampak pada anak dalam merasa diakui oleh lingkungan terdekat, yakni keluarga. Amati kebiasaan anak dalam intensitas berkesenian sehingga orang tua dapat mengetahui minat anak. (Sikhah, Guru Taman Kanak-kanak Pertiwi Bobosan, Purwokerto Utara, Banyumas)