(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Melatih dan Mengajari Anak Menghormati Keragaman

Admin disdikpora | 30 April 2019 | 5022 kali

 ”Ayah, Bagas tidak mau berteman dengan Irdi si rambut keriting! Sudah hitam, keriting lagi!” seru Bagas kepada ayahnya saat bertemu Irdi di jalan dekat rumah. Tentu saja mendengar ucapan Bagas, sang ayah merasa malu dan tidak enak pada Irdi.

Sikap tak menghargai perbedaan dan keragaman bisa terjadi pada anak-anak kita. Karena itulah menjadi kewajiban orangtua untuk membimbingnya.

Sebagai warga negara Indonesia, kita sudah terbiasa dan seharusya hidup dalam keragaman. Baik keragaman agama, adat istiadat, suku, budaya, dan bahasa. Hidup dalam keragaman membuat Indonesia bertahan menjadi negara yang mempunyai persatuan dan kesatuan yang kuat dan tangguh.

Mengenalkan anak pada keragaman dapat dimulai sejak usia dini. Baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk melatih anak menghormati perbedaan dan keragaman dalam lingkungan, antara lain:

Ajak berpikir kritis dan terbuka

Perkenalkan kepada anak tentang keragaman yang ada di lingkungan sekitar kita sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Keragaman agama, adat istiadat, warna kulit, bahasa, budaya adalah anugerah Tuhan yang wajib kita syukuri.

Yakinkan kepada anak dengan keberagaman yang di miliki, negara Indonesia bisa menjadi negara yang aman dan damai. Berikan pemahaman kepada anak bahwa dengan perbedaan dan keberagaman kita bisa saling melengkapi. Untuk menambah wawasan orangtua bisa melalui beragam media, seperti koran, majalah, internet atau menonton televisi.

Ajak bersosialisasi dengan lingkungan

Bersosialisasi di sekolah maupun di rumah. Beri kebebasan kepada anak untuk berteman dengan siapapun tanpa memandang agama, suku maupun ras. Berkomunikasilah dengan guru tentang perkembangan sosial anak di sekolah.

Ajak anak bersosialisasi dengan lingkungan di rumah dengan cara mengundang anak-anak di sekitar rumah untuk bermain ke rumah kita, atau kita ajak anak kita untuk berkunjung ke rumah tetangga. Mengenalkan anak-anak pada tetangga lingkungan sekitar rumah sangat baik untuk perkembangan sosial anak.

Bangun rasa percaya diri

Bangun rasa percaya diri anak dengan melatih mencintai dirinya sendiri, memotivasi untuk menonjolkan kelebihan yang ada pada diri mereka. Ikutkan anak pada kegiatan-kegiatan yang mendukung bakat dan minatnya. Seperti klub olahraga, sanggar tari, ataupun sanggar lukis. Dari sinilah anak akan mengenal banyak keberagaman dan dapat menambah semangat anak dalam mengembangkan bakat dan minatnya.

Bacakan cerita tentang perbedaan dan keragaman

Dampingi anak saat menonton media televisi, utamanya maupun internet. Di era digital yang bebas di media online banyak dijumpai tontonan-tontonan yang memperlihatkan berita hoak yang berbau SARA maupun sikap yang melanggar norma, merendahkan ras atau agama, serta perilaku buruk lainnya.

Sebagai orangtua kita harus memberi pemahaman kepada mereka agar tidak terpengaruh pada perilaku yang melanggar norma. Bacakan cerita pembanding yang berisi tentang penghormatan terhadap perbedaan dan keragaman.

Ajak berkunjung ke tempat-tempat yang penuh keragaman

Seperti ke Taman Mini Indonesia Indah, museum, mal atau pertokoan. Kenalkan kepada anak bahwa Indonesia memiliki keberagaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat. Dengan sikap toleransi bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar dan memiliki keanekaragaman budaya.

Tanamkan nasionalisme dan karakter kebangsaan

Orangtua ataupun guru dapat mengajak anak mengikuti kegiatan-kegiatan yang memberikan semangat untuk tumbuhnya rasa nasionalisme dan karakter kebangsaan. Seperti melalui kegiatan pramuka, lomba-lomba memperingati HUT RI baik disekolah maupun di rumah, dan lain sebagainya. 

Berikan keteladanan dan contoh nyata

Orangtua maupun guru memberi contoh langsung bagaimana sikap baik ucapan maupun perbuatan yang menunjukan toleransi dan menghormati keberagaman. Seperti misalnya mau berteman dengan orang yang lain agama, saling memberi hadiah kepada orang yang berbeda agama.

Mengajak anak berkunjung ke panti-panti sosial seperti panti asuhan, panti jompo, dapat menumbuhkan jiwa anak untuk menghormati dan mencintai kehidupan yang penuh dengan keberagaman. (Siti Munfarijah, M.Pd - Kepala TK Diponegoro 146 Kalibogor, Purwokerto Barat)