(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Melatih Rasa Empati Anak Melalui Permainan Sederhana

Admin disdikpora | 20 Februari 2018 | 8207 kali

 Ada beragam cara mengisi hari libur. Ada orang tua yang mengajak anak mereka jalan-jalan ke swalayan, pergi berekreasi maupun sekadar berkunjung ke rumah sanak saudara. Ada pula orang tua yang memilih untuk quality time bersama anak di rumah dengan bermain bersama.

Terdapat beragam permainan sederhana yang bisa dilakukan bersama anak dengan manfaat begitu banyak. Salah satunya untuk menumbuhkan empati. Dikutip dari buku Mendidik Anak ala Homeschool karangan Kusumastuti, setidaknya ada 4 permainan sederhana yang bisa dipraktikkan orang tua di rumah.

Pertama, lomba membuat emoticon. Ajaklah anak berlomba membuat gambar ekspresi wajah mulai dari sedih, senyum, tertawa, takut dan sebagainya. Jika sudah, Anda ceritakan suatu kejadian lalu minta anak untuk memilih ekspresi wajah mana yang mewakili cerita. Contoh, ”Suatu hari kakak tak sengaja menghilangkan pensil kesayangan adik. Kira-kira bagaimana ekspresi wajah kakak ya?”

Jika anak menunjukkan ekspresi wajah yang tepat sesuai kejadian yang Anda ceritakan, beri penghargaan dengan meminta dia menempelkan hasil gambar ekspresi wajah itu di dinding kamarnya. Dari permainan ini anak akan belajar memahami perasaan orang lain berdasarkan mimik wajah. Selain itu juga dapat melatih rasa empati mereka.

Kedua, permainan bola bergilir. Lakukan permainan bola bergilir bersama keluarga inti di rumah. Ambil satu tema, misalnya tentang sayuran. Minta anak memegang bola pertama dan membuat satu kalimat. Misalnya: ”Aku belanja di pasar membeli kangkung.” Selanjutnya minta anak untuk melempar bola pada anggota keluarga yang lain. Yang menangkap bola harus melanjutkan kalimat yang telah dibuat. Misalnya, ”Aku belanja di pasar membeli kangkung dan bayam.”

Dalam permainan ini buat aturan bagi yang tak memegang bola tidak boleh berbicara. Jika ada yang sedang berbicara, anggota keluarga yang lain tidak boleh ada yang berkomentar memotong pembicaraan. Serta semua anggota keluarga mendapat kesempatan yang sama untuk mendapat bola.

Melalui permainan bola bergilir anak belajar berpendapat, mendengarkan pendapat orang lain, menilai pendapat orang lain dan menghargai orang yang sedang berbicara.

Ketiga, lomba membuat kerajinan tangan. Membuat kerajinan tangan sangat digemari anak-anak. Selain melatih kreativitas, ternyata membuat kerajinan tangan juga dapat melatih empati anak terhadap lingkungannya. Misalnya dengan membuat kerajinan tangan dari barang bekas.

Kerajinan tangan dari barang bekas yang paling sederhana adalah membuat tempat sampah. Sediakan 4 kardus bekas mi instan atau air mineral, lapisi dengan kertas bekas kalender yang tidak terpakai. Pilih sisi polosnya saja untuk menutupi kardus.

Setelah keempatnya dilapisi kertas polos, beri gambar untuk masing-masing kardus mulai dari gambar tumpukan kertas, gambar botol, gambar plastik dan gambar baterai. Ajak anak  membuang sampah sesuai jenis yang ada pada gambar tersebut.

Permainan ini mengajak anak belajar peduli pada lingkungan. Mengetahui bahwa menjaga lingkungan itu adalah kewajiban. Selain itu anak akan tahu bahwa barang yang tidak terpakai untuk mereka bisa berguna bagi orang lain.

Keempat, bermain putar botol. Setiap orang memiliki kehidupannya masing-masing. Ada yang hidupnya berlebih materi, ada yang berkecukupan mamun juga ada yang kekurangan. Mengajari anak untuk mengenal apa itu berbagi kepada sesama adalah salah satu kewajiban orang tua. Salah satu caranya yaitu dengan permainan berbagi kue.

Sediakan sepiring biskuit, botol bekas dan beberapa piring plastik. Ajak anggota keluarga duduk melingkar. Masing-masing anggota mendapat satu piring plastik kosong. Letakkan piring berisi biskuit dan botol bekas di tengah. Minta anak termuda untuk memutar botol, dimana arah ujung tutup botol berhenti maka dia yang boleh mengambil biskuit.

Lakukan aktivitas memutar botol oleh masing-masing anggota secara bergantian sampai biskuit di piring habis. Anggota keluarga yang mendapat biskuit terbanyak, harus memutar botol dan memberikan biskuitnya pada anggota keluarga lain yang terpilih. Lakukan permainan ini hingga semua anggota keluarga mendapat biskuit sama banyak.

Melalui bermain putar botol ini, anak akan mengerti arti berbagi. Permainan ini juga akan melatih anak peduli kepada orang yang membutuhkan dan bersedekah.

Tak hanya membuat anak semakin dekat dengan orang tua, mengajak anak melakukan permainan sederhana bersama ternyata memiliki manfaat positif lainnya. Manfaat yang pasti terlihat adalah dapat mengasah kreativitas anak. Serta dapat pula melatih rasa empati anak terhadap sekitarnya. (Agustina Wulandari - Tutor PBM Wadaskelir)

Download disini