Salah satu kegiatan yang identik dengan masa usia anak-anak adalah menyanyi. Oleh karena itu di setiap lembaga pendidikan, baik usia dini maupun usia sekolah, kegiatan menyanyi menjadi bagian dari serangkaian progam pembelajaran yang telah ditentukan. Bahkan menyanyi memiliki porsi yang cukup besar di samping kegiatan lainnya.
Terkait dengan masalah itu maka diperlukan banyak lagu untuk anak-anak agar mereka memiliki banyak perbendaharaan lagu sehingga tidak membosankan. Guru dan pembimbing harus memiliki banyak koleksi lagu untuk anak-anak.
Sayangnya seringkali para guru menghadapi kesulitan dengan minimnya lagu untuk anak. Memang banyak lagu namun tidak setiap lagu bisa dikonsumsi untuk anak. Lantas lagu yang bagaimanakah yang pantas disajikan buat anak?
Beberapa waktu yang lalu kita sempat dihebohkan oleh munculnya lagu berjudul Laki-Laki Kardus yang dinyanyikan beberapa anak-anak kecil. Lagu tersebut kemudian menuai kontroversi yang akhirnya menjadi salah satu lagu yang dilarang untuk beredar bersama beberapa lagu lainnya. Ini menunjukkan bahwa tidak semua lagu dapat disajikan untuk anak. Sebab pada dasarnya lagu adalah hasil karya yang mengandung pengetahuan dan pesan seperti halnya sebuah tulisan.
Untuk menjawab permasalahan bagaimana lagu yang cocok untuk anak, berikut ini disajikan beberapa ciri lagu yang cocok dikonsumsi anak didik. Tujuannya agar kita tidak terjebak memilih lagu yang keliru. Sebab dampak dari kekeliruan itu akan berpengaruh besar bagi perkembangan jiwa anak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih lagu untuk anak. Secara garis besarnya terkelompokkan mejadi dua, yakni lirik dan melodinya.
Pertama, dari liriknya, pilihlah lagu yang bertema anak-anak. Jika memungkinkan pilihlah lagu itu yang dinyanyikan anak yang seusianya. Tema lagu anak-anak umumnya adalah tema kasih sayang, baik kepada Tuhan, orang tua, teman, binatang, maupun sesama makhluk hidup lainnya. Tema lainnya adalah tentang alam, permainan, cinta tanah air, persahabatan dan lainnya.
Kedua, isi lirik, mudah dipahami secara kebahasaan. Lebih mengutamakan menggunakan bahasa yang lugas, bukan mengandung kiasan, sederhana dan mudah dihafal. Kalimat lirik tidak terlalu panjang bahkan cenderung hanya mengulang-ulang kata atau suku kata saja. Tiruan bunyi biasanya akan lebih menarik bagi anak-anak. Sebagai contoh, bunyi ’dor’ pada lagu Balonku,’tik-tik-tik’ pada lagu Hujan, ’tuk-tik-tak-tik-tuk’ pada lagu Naik Delman, ’tut-tut-tut’ pada lagu Naik Kereta Api dan tiruan bintang atau benda lain sangat mereka sukai.
Ketiga, dilihat dari melodinya, lagu anak sangat sederhana, tidak terlalu sulit. Rentang nada tidak terlalu jauh atau panjang sehingga mudah dinyanyikan anak-anak. Lompatan nada dari satu nada ke nada lainnya tidak terlalu jauh. Adapun wilayah jangkauan nadanya hanya berkisar tidak lebih dari satu oktaf. Lagu yang memilki jangkauan nada terlalu lebar maka akan menyulitkan anak dalam menyanyikannya.
Keempat, kita harus bisa memilihkan lagu anak yang berirama riang atau ceria, lincah, menyenangkan, serta semangat. Lagu-lagu sendu umumnya tidak cocok untuk lagu anak karena suasana sendu, tak bersemangat akan dapat memengaruhi suasana anak-anak. Anak-anak perlu ceria, perlu enegik, perlu semangat sehingga pilihlah lagi yang ceria dan iramanya bersemangat. Lagu Pelangi, Naik Delman, Aku Anak Indonesia, merupakan contoh lagu-lagu yang energik, lincah, berirama riang dan semangat.
Kelima, kita juga perlu memperhatikan tempo atau kecepatan lagu. Kita harus bisa memilihkan lagu yang sesuai kecepatannya dengan usia aatu kondisi anak. Lagu yang terlalu cepat temponya biasanya cukup menyulitkan anak dalam menyanyikannya serta menghafal syairnya. Demikian pula yang terlalu lambat, juga akan membawa suasana yang kurang menggairahkan.
Perhatikan pula bagaimana kondisi anak. Anak-anak yang memiliki keterlambatan dalam bicara atau berpikir biasanya juga akan memiliki kesulitan juga dalam menghafal dan menyanyi. Oleh karena itu pilih lagu yang sangat sederhana untuk anak yang mengalami gangguan seperti itu.
Keenam, satu hal yang tak boleh terlupakan, setiap lagu pasti memiliki amanat atau pesan. Ada lagu yang berpesan tentang jaga kebersihan, tentang persahabatan, kasih sayang dan lainnya. Lagu Pelangi memiliki pesan moral mengenalkan Tuhan dan penciptaannya. Lagu Becak, memiliki amanat untuk mengagumi keramaian kota sekaligus berhati-hati dalam berkendaraan. Lagu Kucingku Lucu berisi amanat agar kita menyayangi binatang. Demikian lagu-lagu laiannya.
Semua lagu yang bagus pasti memuat satu atau lebih amanat untuk anak dalam membantu pembentukan karakter mereka. Oleh karena itu guru harus bisa memilih lagu yang beramanat bagus dan sesuai dengan nilai perkembangan jiwa anak.
Ketujuh, pilihlah lagu yang berirama sesuai perkembangan anak. Lagu berirama dangdut, rock, rege, barangkali kurang cocok dengan masa perkembangan jiwa anak. Meskipun isi liriknya masih masuk kategori anak, iramanya yang kurang cocok bagi perkembangan usianya. Demikian pula lagu yang berirama anak-anak jika liriknya mengandung makna yang terlalu dewasa tentu ini juga bukan konsumsi anak-anak.
Dengan memahami karakter lagu diharapakan para guru dapat menentukan dan memilih lagu yang bagaiman yang dapat disajikan sebagai menu untuk pembelajaran anak di sekolah. jangan sampai asal menyajikan lagu tanpa memilih secara tepat. Apalagi jika memberikannya hanya berdasarkan selera guru yang belum tentu cocok dengan jiwa dan perkembangan anak.
Sedikit pengetahuan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi bagi para guru, utamanya guru Taman Kanak-Kanak maupun anak usia PAUD, dalam memilih lagu untuk anak-anak. (Riyadi – Pendidik di SDN 1 Kediri, Kec. Karanglewas, Kab. Banyumas, pemerhati pendidikan anak, dan pegiat literasi di KOMPAK)
Download disini