(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mencegah Risiko Menjadi Korban Jajanan Sekolah

Admin disdikpora | 17 Januari 2018 | 711 kali

Akhir-akhir ini media gencar memberitakan  beredarmya jajanan anak-anak yang mengandung berbagai zat yang diduga racun atau obat-obatan terlarang. Tak lama kemudian beredar pula berita berita tentang ditemukannya jenis minuman jajanan anak-anak yang diduga telah disuntik dengan zat-zat tertentu. Kemudian beredar lagi berita tentang permen, es krim, dan jenis makanan lainnya yang diduga mengandung zat tertentu yang telah dilarang.

Berita ini sangat membingungkan dan mencemaskan para orang tua yang memiliki anak-anak kecil yang sebagian besar di antara mereka sering mengkonsumsi jenis makanan dan minuman tersebut. Meski berita itu banyak yang kemudian disangkal dan dinyatakan sebagai berita bohong atau hoax, namun siapa bisa menjamin anak-anak kita akan terhindar dari kasus semacam itu?  

Hal inilah yang kemudian perlu disikapi secara bijak oleh siapa pun. Kita tak bisa menyalahkan sikap orang tua yang merasa khawatir saat menanggapi berita kasus semacam itu. Namun juga tak berarti kita masa bodoh terhadap berita semacam itu, karena sebagian berita memang juga diakui kebenarannya. Oleh karena itu diperlukan sikap yang cermat.  agar  kita bisa berpikir  lebih tenang.

Lalu apakah yang harus kita lakukan menghadapi berita tentang  makanan dan minuman yang diberi zat yang berbahaya semacam itu? Paling tidak kita bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

Pertama, kita harus tenang dalam menghadapi berita itu. Cermati dahulu kebenaran berita tersebut. Telusuri sumber beritanya, agar kita dapat mengetahui kevalidan berita tersebut. Hal ini penting mengingat di era sekarang siapa pun bisa sangat mudah menyebarkan berita hoax.

Kedua, nasehati anak kita untuk berhati-hati dalam memilih dan membeli jajanan atau makanan baik di sekolah maupun di rumah. Jelaskan pada mereka jenis-jenis makanan yang berbahaya berdasarkan bentuk, bahan, warna, dan kemasannya.

Ketiga, bekali mereka pengetahuan tentang bahayanya mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat tertentu bagi tubuh. Ini sangat penting, agar anak lebih waspada dalam mengkonsumsi jenis makanan tertentu.

Keempat, berikan contoh kasus atau cerita secara nyata. Ini sangat efektif bagi anak. Anak akan lebih percaya ketika kita menceritakan kejadian nyata dari pada sekadar menasehati tanpa memberi contoh kasus. Hal ini tidaklah sulit, karena di jaman sekarang ini banyak contoh kasus yang bisa kita cari di media. Hanya ada hal yang harus kita ingat, kita harus selektif terhadap berita tersebut. Carilah berita yang benar-benar akurat, dapat dipercaya, dan dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kelima, awasi anak-anak kita ketika mereka hendak membeli makanan dan atau minuman atau jajanan. Bila memungkinkan, dampingi mereka saat mencari jajanan atau makanan. Beritahu mereka tentang  jenis makanan yang bermanfaat dan yang tak bermanfaaat bagi tubuh kita. Jelaskan isi kandungan dan manfaat makanan tersebut bagi tubuh kita secara sederhana. Arahkan agar mereka benar-benar membeli jenis makanan yang aman.

Keenam, bawakanlah bekal makanan  untuk mereka saat mereka bersekolah atau bepergian. Hindari membeli makanan atau jajanan di sembarang tempat untuk mencegah mereka membeli makanan yang berbahaya. Membawa bekal sendiri dapat mengurangi kemungkinan anak membeli makanan di sembarang tempat yang tidak terjamin kesehatannya.

Ketujuh, buatlah camilan sendiri untuk mengurangi frekuensi anak membeli jajanan di warung. Buatlah puding, kue, coklat, minuman atau berbagai jenis makanan lain. Makanan bikinan sendiri tentu akan lebih terjamin kesehatannya  daripada makanan yang dibuat pabrikan atau orang lain yang tak kita ketahui. Usahakan variasi jenis makanan selalu berganti untuk menghindari kebosanan anak.

Jika hal-hal di atas dapat kita lakukan, maka setidaknya kita telah berusaha untuk mengurangi frekuensi anak-anak  membeli makanan dan jajanan di luar rumah. Dengan demikian kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi menghindarkan anak-anak kita dari risiko terburuk akibat mkanan dan minuman yang mereka konsumsi. Dengan demikian kekhawatiran kita pun sedikit banyak akan terkurangi pula dengan tindakan dan sikap kita sendiri. (Riyadi, pendidik di SDN 1 Kediri Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas; pegiat literasi di KOMPAK)

Download disini