“Aku tidak mau bermain sama kamu. Kamu jelek, hitam.” Sering kita jumpai anak-anak yang tidak mau bergaul dengan teman-temannya, karena kulitnya yang hitam atau salah satu faktor tertentu. Semua ini terjadi karena kurangnya orang tua dalam memberikan wawasan pada anak sejak dini tentang keragaman, atau bahkan malah ada orang tua yang melarang anaknya bermain dengan anak tertentu karena sesuatu hal.
Apabila hal semacam ini dibiarkan, ketika anak mendewasa akan cenderung memilih-milih temannya, hanya karena adanya perbedaan warna kulit, bahasa, agama dan suku. Berikut beberapa cara mengajari anak nilai-nilai kebinekaan sejak dini:
Pertama, berilah pengetahuan dan pengertian tentang pentingnya kebersamaan dan toleransi sesama manusia. Dengan demikian, anak akan memiliki pengetahuan tentang keberagaman dan kebersamaan tanpa memandang suku, agama, dan ras.
Kedua, ceritakanlah dongeng-dongeng tentang kebersamaan. Dengan mendongeng tentang kebersamaan, maka kesenangan yang tergambar dalam cerita tentang kebersamaan akan tertanam sejak dini, sehingga anak akan mencintai kebersamaan dan menghargai perbedaan.
Ketiga, ajaklah anak mengenal berbagai macam perbedaan baik suku, agama, atau ras, dan berilah pengertian bahwa Indonesia terlahir dari perjuangan para pahlawan yang bersatu walaupun mereka berbeda suku, agama, dan ras.
Keempat, ajari anak menghargai perbedaan. Kebanyakan anak usia dini cenderung menilai perbedaan sebagai hal yang harus dijauhi, maka dari itu mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan sejak dini sangatlah penting. Selamat mencoba. (Risdianto Hermawan - Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini di IAIN Purwokerto, dan periset di Pusat Studi Pendidikan dan Kreatifitas Anak)
sumber : http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4143