(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mengapa Keterampilan Sosial Penting bagi Anak?

Admin disdikpora | 25 Oktober 2019 | 800 kali

Ayah-Bunda, dalam mengasuh dan mendidik anak, untuk menjamin tumbuh kembang anak secara normal, jangan semata-mata aspek kemampuan otak atau kecerdasan. Ada satu keterampilan yang tak kalah penting, yakni keterampilan sosial.  ”Dengan memiliki keterampilan sosial, anak mampu bekerjasama dengan orang lain di masa tumbuh kembangnya dan memiliki rasa percaya diri sehingga mampu menempatkan dirinya pada lingkungan yang tepat,” kata seorang Ahli Gizi, Dian Permatasari, beberapa waktu lalu. Menurut Stephen Elliot, pengarang sekaligus peneliti di bidang psikologi dan pendidikan dari Vanderbilt Peabody, menguasai keterampilan sosial tidak membuat anak lebih cerdas, namun membuat anak lebih terbuka untuk mempelajari sesuatu..

Faktanya 

Faktanya: 1.Orang yang punya keterampilan sosial cenderung dapat mengenali dan memahami dirinya secara akurat;

2.Orang yang mempunyai keterampilan sosial cenderung mampu bekerja dimana saja, produktif, dan mudah meniti karir;

3.Memiliki keterampilan sosial membuat kita punya banyak teman;

4.Kemampuan keterampilan sosial akan mempengaruhi kesehatan fisik. Penelitian menunjukkan kemampuan keterampilan sosial berhubungan dengan hidup yang panjang dan dapat pulih dengan cepat dari sakit.

5.Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan psikologis yang kuat dipengaruhi oleh hubungan positif dan dukungan dari orang lain. Ketidakmampuan mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang positif dengan orang lain dapat mengarah pada kecemasan, depresi, frustasi, dan kesepian;

6.Memiliki keterampilan sosial akan menjadi cara tepat mengatasi stres. Hubungan yang saling mendukung telah menunjukkan berkurangnya jumlah penderita stress dan mengurangi kecemasan. Psikolog Lawrence Balter, Ph. D. mengatakan, ada beberapa hal bisa orangtua ajarkan kepada anak dalam menumbuhkan keterampilan sosial, antara lain:.

1. Belajar Berempati Cobalah mengajarkan empati. Misalnya dengan menanyakan apa yang mereka rasakan ketika hal buruk tiba-tiba terjadi pada orang yang mereka sayangi.

2. Menghargai Ruang Pribadi Anak harus diberi pengertian bahwa mereka punya hak memiliki sebuah tempat yang nyaman tanpa gangguan orang lain. Jelaskan pula bahwa orang lain pun memiliki ruang pribadi yang harus dihormati dan tidak boleh seenaknya dicampuri oleh orang lain.

3. Belajar Berkomunikasi Ajarkan anak mengekspresikan apa yang mereka rasakan. Kemampuan komunikasi yang baik akan membuat anak menjadi lebih pandai bernegosiasi dan mudah diterima di lingkungan pergaulan mereka.

4. Menunggu Giliran Ajarkan pada anak untuk bersabar menunggu giliran sehingga mereka paham bahwa segala sesuatu membutuhkan proses.

5. Konsistensi Menumbuhkan sikap disiplin pada anak bisa dengan mengajarkan mereka untuk konsisten terhadap apa saja yang dilakukan. Bimbing mereka untuk tidak melakukan sesuatu setengah-setengah. Anak harus diajarkan bahwa penting bagi mereka untuk selalu menyelesaikan sesuatu hingga akhir, misalnya dengan mengharuskan anak menghabiskan makanan mereka. Yanuar Jatnika.

Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900659