(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mengenalkan Batik pada Anak sebagai Wujud Cinta Tanah Air

Admin disdikpora | 05 April 2019 | 1508 kali

Ayah-Bunda, 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi pada 2 Oktober 2009 oleh Unesco. Pengakuan international ini merupakan salah satu bentuk penghargaan tertinggi terhadap budaya Indonesia.

Hari Batik merupakan saat yang tepat bagi kita untuk mengenalkan salah satu budaya luhur bangsa Indonesia ini. Namun itu tidak cukup jika hanya setahun sekali, harus rutin dan terus menerus.

Lantas, bagaimana caranya mengenalkan batik sebagai wujud rasa cinta tanah air? Berikut beberapa cara yang bisaAyah-Bunda lakukan:

 

Perkenalkan ragam motif

Perkenalkan ananda dengan berbagai macam motif batik yang ada di nusantara. Dengan begitu ananda akan mengetahui betapa kaya kebudayaan yang kita miliki dari Sabang sampai Merauke memiliki kekhasan motif, corak, dan warna masing-masing daerah.

 

 

 

Pergunakan sesering mungkin

Ayah-Bunda sebaiknya membiasakan ananda mengenakan batik pada setiap kesempatan. Tidak hanya pada acara-acara resmi, namun pada zaman sekarang, banyak pakaian batik yang menggunakan bahan dasar katun sehingga sangat nyaman dikenakan pada acara-acara santai.

 

Mengunjungi museum batik

Bagi Ayah-Bunda yang berdomisil di Jakarta, ada baiknya ananda diajak berwisata ke museum batik. Ananda akan memperoleh edukasi yang lebih lengkap karena museum menyimpan banyak koleksi batik dari seluruh Indonesia. Di samping itu, ananda akan memperoleh pengetahuan tentang sejarah perkembangan batik dari dulu sampai sekarang. Di museum batik juga terdapat workshop sehingga ananda dapat berlatih membuat batik kreasinya sendiri. Tentunya hal ini akan menambah pengalaman positif ananda terkait dengan batik.

 

Mengoleksi kain batik dari berbagai daerah

Apabila Ayah-Bunda memiliki kesempatan berkunjung ke beberapa daerah, Ayah-Bunda dapat menyisihkan sebagian uang untuk membeli kain batik dengan motif khas dari daerah tersebut. Di samping turut membantu perekonomian unit kerja kecil dan menengah di daerah tersebut, Ayah-Bunda juga dapat mengoleksi kain-kain dari seluruh daerah di Indonesia. Tak lupa, bawakan buah tangan untuk ananda berupa baju batik khas daerah tersebut.

 

Nah, Ayah-Bunda, mari kita sama-sama mengapresiasi batik dan lebih mengenalkannya pada Ananda. Kalau bukan kita, siapa lagi yang mau menghargai budaya asli Indonesia? (Roland Zakaria– Subdit Orangtua Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemdikbud)