(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Mengenalkan Tanaman Herbal pada Anak

Admin disdikpora | 11 September 2017 | 1609 kali

arang sekali anak-anak mengetahui dan menyukai tanaman herbal. Tidak jarang justru tidak mau mendekat saat mencium bau tanaman herbal. Padahal negeri ini memiliki segudang tumbuhan obat atau herbal. Banyak tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan. Sebab itu, tidak heran apabila mendapat sebutan live laboratory. Itulah alasan nenek moyang tidak asing menggunakan bahan alam sebagai obat.

Pemanfaatan bahan-bahan alam sebagai obat, sesungguhnya begitu mendesak. Obat herbal lebih aman daripada kimia ataupun sintetis.

Untuk itulah orang tua perlu mengenalkan jenis tanaman herbal dan khasiatnya bagi anak. Pengenalan sejak dini akan memberikan pengetahuan bahwa bukan hanya obat dari dokter yang menyembuhkan. Namun, melalui tanaman herbal yang ada di kebun dan dijual di pasar dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Pertama, anak bisa diberikan pengetahuan tanaman herbal melalui observasi langsung. Dengan melihat di kebun, dikenalkan bau, warna dan kegunaannya. Biarkan dia melihat dan mengenali tanaman-tanamannya. Seperti tanaman salam, sambiloto, kunyit, temulawak, jati belanda, cabe jawa, mengkudu atau pace, jambu biji dan jahe merah. Selain sembilan tanaman herbal tersebut, masih banyak tanaman lain yang mempunyai khasiat pencegahan dan penyembuhan.

Pemanfaatan tanaman herbal bisa dari umbi, daun, biji, batang, getah, bagian tanaman lainnya atau kombinasi dari bagian tanamannya. Mulai dari tanaman yang bisa untuk obat, bisa dimasak, bahkan untuk kecantikan. Seperti obat flu, batuk, sakit kepala dan memasak lotek, opor, sayur bening dan yang lainnya.

Kedua, tanyakan tanaman yang bentuknya disukai anak dan ajaklah untuk menanamnya bersama.Selain mengenalkan macam-macam tanaman herbal, anak juga diajarkan membudidayakan tanaman obat di pekarangan rumah.

Anak akan senang dan mengingat pernah menanam tanaman itu. Biarkan anak untuk menjaga tanaman yang telah ditanamnya dengan mengajarinya menyiram dan merawatnya agar tidak mati. Jika sudah besar dan sudah bisa diolah, ajak anak untuk mencabutnya dan memberikan padanya.

Ketiga, ajak anak untuk melihat proses membuat jamu yang dibuat oleh ibu atau dipenjual jamu dan mencicipinya. Terlebih dahulu kenalkan jamu yang sedikit manis untuk anak sehingga dia mau meminumnya. Contohnya, jamu kencur. Aromanya yang segar dan warnanya yang seperti susu memberikan rasa penasaran pada anak.

Orang tua harus mampu memberikan keyakinan pada anak bahwa tanaman herbal merupakan tanaman yang direkomendasikan keluargaSelain mengajarkan, tentunya orang tua juga harus mau menggunakan tanaman herbal di keluarga sehingga anak terbiasa dengan adanya tanaman herbal dan pemanfaatannya di rumah. Dengan anak dikenalkan dengan tanaman herbal dengan cara di atas,  anak akan mau menyukai dan memanfaatkan tanaman herbal. (Titi Anisatul Laely, Mahasiswa Program Magister Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)