(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Meningkatkan Kecerdasan Anak Lewat Bernyanyi

Admin disdikpora | 20 Juli 2017 | 1224 kali

Anak yang pintar belum tentu masa depannya cerah dan sukses. Untuk itu, selain kemampuan kognitif yang baik, anak harus memiliki kemampuan berorganisasi dan bersosialisasi dengan baik. Hal tersebut bisa diperoleh bila otak kanan yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, dan otak kiri yang berhubungan dengan kecerdasan intelektual anak seimbang dan berfungsi optimal.

Setidaknya untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri anak dapat dilakukan lewat kegiatan bernyanyi. Kenapa bernyanyi? Karena bernyanyi merupakan kegiatan yang dapat dinikmati orang berbagai usia. Selain itu, kegiatan ini juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan mencerdaskan pribadi anak.

Dengan mengajari anak bernyanyi lagu-lagu sesuai dengan usianya tentu bermanfaat bagi perkembangan anak. Apalagi mengajari bernyanyi yang dikemas melalui sebuah permainan. Pasti hal itu sangat mengasyikkan.

Berikut ini cara menyeimbangkan otak kanan dan kiri anak lewat bernyanyi yang dikemas dalam bentuk permainan.

Pertama, aturlah posisi duduk anak senyaman mungkin sebelum bernyanyi. Bisa di pangkuan dan juga duduk di kursi depan. Usahakan anak dan orang tua saling bertatap muka. Perhatikan pula jaraknya, karena di situlah pola interaksi anak dan orang tua bisa tetap terbangun.

Kedua, pilihlah lagu pendek yang bisa dinyanyikan anak-anak. Misalnya, Balonku Ada LimaTopi Saya Bundar, atau lagu lain yang kata-katanya bisa diganti sesuai nama anak. Hal ini akan menjadikan permainan berkesan dan memuaskan anak.

Ketiga, jika memungkinkan masukkan nama anak sesering mungkin dalam lagu.  Misal, ketika orang tua menyanyikan lagu Topi Saya Bundar, orang tua bisa mengganti kata “saya” dengan nama anak. Dari sini otak kanan dan kiri anak akan berkolaborasi dan terbiasa untuk seimbang.

Keempat, gunakanlah sebanyak mungkin kreasi, seperti menyebut nama adik, kakak, ayah, bunda, atau nama-nama hewan dan tumbuhan yang ada di sekelilingnya. Sambil bernyanyi, orang tua bisa memvisualisasikan lagu dengan menunjuk  objek yang dinyanyikan. Misal, saat sedang menyanyikan lagu Cicak-cicak di Dinding, orang tua bernyanyi sambil menunjuk cicak yang sedang menempel di dinding dan lain sebagainya.

Kelima, putarlah lagu anak secara berulang. Hal ini dilakukan agar anak bisa menghapal dan memahami isi lagu, sehingga keseimbangan otak kanan dan otak kiri anak terlatih dan terjaga. Selamat mencoba! (Siti Badriyah, pegiat literasi dan Bunda Paud di Langgongsari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas)