(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Meningkatkan Rasa Peduli Anak

Admin disdikpora | 27 Desember 2017 | 1308 kali

“Lado lihatlah orang yang ada di bawah lampu merah itu,” ibu berkata kepada Lado, anak berusia 7 tahun yang sedang asik bermain game online.

”Yang mana Bu, ada banyak orang di sana. Ada tukang ojek, penjual cangcimen dan orang-orang yang akan menyebrang jalan.”

”Apakah kau tak melihat lelaki tua yang tengah duduk di sana, Nak?”

”Oh, lelaki tua itu Bu, ada apa dengannya?”

”Kasihan dia. Bajunya kumal, tak beralas kaki, bahkan wajahnya terlihat lesu. Sepertinya dia merasa sangat lelah.”

”Untuk apa kita merasa kasihan Bu? Dia itu pemalas, jadi dia tidak mempunyai pekerjaan dan hanya meminta kepada orang lewat. Ayah dan Ibu bekerja dengan rajin, sehingga kita bisa makan dan membeli pakaian baru.”

”Kenapa kamu berkata begitu Lado, ayo cepat berikan uang ini kepadanya!”

”Tidak mau!” Lado berlari meninggalkan ibunya.

Peristiwa serupa mungkin sering kita temui pada anak  zaman sekarang. Kita perlu mencari tahu apa penyebab anak kurang peduli atau kurang peka terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya. Apakah karena kurang pendidikan sejak dini dari orang tua atau karena faktor luar lainnya, seperti faktor pergaulan dan faktor lingkungan?

Sikap kurang peduli ada berbagai macam terkait objek yang diacuhkannya. Kurang peduli terhadap sosial, lingkungan, bahkan kurang peduli dengan dirinya sendiri. Jika dibiarkan bisa jadi sikap kepedulian generasi mendatang akan lebih buruk. Setiap anak akan acuh terhadap keadaan di sekitarnya.

Dalam  mengatasi permasalahan ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua:

Pertama, anak yang kurang peduli terhadap masalah sosial. Terlebih dahulu kita biasakan anak untuk sesering mungkin berinteraksi khususnya dengan orang-orang yang mempunyai status ekonomi di bawah standar. 

Ajari anak untuk selalu membantu jika melihat orang lain sedang kesusahan. Misalnya mengajak anak secara rutin dalam acara bakti sosial, membantu korban bencana ataupun ke panti asuhan. Kenalkan kepada anak bagaimana kondisi objek tersebut. Sehingga anak akan tergugah hatinya untuk berbagi.

Ajari anak memberikan bantuan kepada objek secara langsung. Misalnya membagikan sembako ataupun bentuk bantuan lainnya menggunakan kedua tangan anak sendiri.

Kedua, sikap anak yang kurang peduli terhadap lingkungan. Orang tua mempunyai peran penting untuk menumbuhkan sikap kepedulian anak terhadap lingkungan. Karena dalam hal ini perlu adanya arahan orang tua kepada anak.

Orang tua dapat mencontohkan berbagai cara untuk menjaga lingkungan. Misalnya pada hari libur mengajak anak untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar rumah, membuang sampah pada tempatnya ataupun menanam tanaman di halaman rumah.

Tidak hanya di sekitar rumah, akan tetapi lingkungan di manapun anak berada. Di sekolah ajarkan anak untuk selalu mengerjakan piket kelas. Saat berada di jalan, apabila anak melihat sampah yang terbuang sembarangan, ajari anak untuk mengambil dan membuang kembali ke tempat sampah. Selalu ajari, contohkan dan perintahkan agar anak terbisa dan peduli terhadap lingkungan.

Ketiga, sikap anak yang kurang peduli terhadap dirinya sendiri. Sikap tidak peduli terhadap diri sendiri contohnya seperti tidak memperdulikan pakaian yang dikenakannya apakah bersih atau kotor, mogok makan hingga sakit, bermain hujan-hujanan. Kita dapat memfasilitasi anak akan hal ini. Seperti menyediakan seragam sekolah lebih dari satu dan menyimpannya di almari. Sehingga anak dengan sendirinya dapat memilih baju yang dipakai apabila baju yang sebelumnya sudah kotor.

Kita dapat  mengajak anak untuk mengikuti permainan outbond yang membuat bajunya kotor. Apabila anak menyadari bahwa bajunya kotor setelah bermain dan dia segera membersihkan tubuhnya dan mengganti pakain yang kotor, hal ini dapat menjadi ukuran bahwa dia sudah memiliki kepedulian terhadap diri sendiri.

Demikian beberapa cara agar kepedulian tumbuh di dalam diri anak sejak dini. Sebagai orang tua, kita harus mendorong pembentukan sikap peduli pada anak. Sehingga generasi mendatang akan menjadi generasi yang sadar dan peduli dengan apa yang terjadi di negara kita ini. Selamat mencoba. (Rokhmah Yulianti – Pemerhati Parenting)