Saat kegiatan bimbingan dan penyuluhan dengan para wali murid, saya mendapatkan dua catatan penting dalam melihat keluarga sebagai tempat pembelajaran dan pendidikan yang menyenangkan untuk anak.
Catatan pertama, beberapa peserta didik terlihat sudah terbiasa dengan kegiatan permainan yang dilakukan di sekolah, antara lain kegiatan mengenal warna, bermain menghitung angka dan mengenal huruf. Atau kegiatan yang sifatnya melibatkan motorik kasar atau halus seperti melakukan kegiatan berayun, melempar, menendang dan kegiatan menggambar atau mewarnai.
Kondisi anak yang sudah mampu beradaptasi ini terjadi, karena anak sudah terbiasa melakukan aktifitas bermain baik dengan orang tua terutama ibu atau saudaranya. Orang tua menfasilitasi dan berperan aktif memenuhi kebutuhan anak dalam mengembangkan potensinya, sehingga ketika di luar rumah, anak sudah mampu bersosialisasi dengan baik.
Catatan kedua, beberapa anak yang baru bersosialisai dan karena di lingkungan rumah kurang bahkan tidak mendapatkan kesempatan bermain, terlihat berbeda. Kesiapan anak dalam bersosialisasi, keberanian dalam mengungkapkan keinginan dan kemampuan mengembangkan kemampuan fisik motoriknya perlu bimbingan dan pengarahan yang ekstra. Secara otomatis pendidik harus berupaya secara maksimal, agar anak dapat berkembang dalam semua aspek.
Lalu bagaimana cara orang tua dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di rumah, agar anak mampu mengembangkan potensinya? Berikut beberapa kiat.
Pertama, dampingi momen perkembangan apapun yang dialami anak, misal ketika anak mulai dapat berbicara, mengucapkan kata “mama” “papa” “maem”. Jika sudah mampu mengucapkan beberapa kata sederhana, orang tua dapat menambah perbendaharaan bahasanya. Pancing anak untuk bercerita secara sederhana dengan memberi pertanyaan sederhana. “Ini apa?” “Siapa nama kamu”.
Kedua, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan di dalam keluarga. Anak akan mampu mengembangkan potensinya dengan baik, jika transfer informasi diberikan dalam keadaan nyaman dan menyenangkan. Bermain adalah dunia anak. Dengan bermain anak-anak dapat belajar tentang bahasa, sifat sosial dan belajar lainnya.
Orang tua dapat terlibat secara langsung dengan anak, sehigga di samping merasakan langsung perkembangan anak, anak juga akan semakin senang jika bermain dengan orang tua sendiri. Kegiatan menggambar, menyanyi, bercerita yang dilakukan orang tua akan membawa kesan baik di mata anak.
Ketiga, orang tua dapat mengatur jadwal khusus dalam mendampingi anak belajar. Belajar mengenal lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan cara mengajak anak ke tempat kebun binatang atau ke pasar.
Keempat, membiasakan sapa salam dan senyum di dalam keluarga. Kondisi yang penuh kehangatan di dalam keluarga akan menumbuhkan kenyamanan pada anak.
Kelima, biasakan menggunakan kata-kata positif di lingkungan keluarga. “Kamu hebat” “Kamu anak baik” dan lain sebagainya. Kalimat yang membangun semangat dan rasa ingin tahu anak akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat, santun dan lebih percaya diri. Semoga bermanfaat. (Sikhah - Guru Taman Kanak Kanak Pertiwi Bobosan Purwokerto Utara Banyumas)
Download disini