(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Menumbuhkan Sifat Saling Berbagi Sejak Dini

Admin disdikpora | 27 Maret 2018 | 1758 kali

 ”Bu Guru, tadi waktu menggambar, krayon warna merah punya Alya hilang, terus aku pinjemin!” kata Alisa. Alya yang duduk di samping Alisa tersenyum dan menangguk.

Saya menatap dua anak perempuan yang duduk di Taman Kanak-kanak Kelompok A tersebut, sambil berkata, ”Alya bilang apa coba sama Alisa?”

”Terima kasih” jawab Alya.

Mendengar cerita Alisa, saya tersenyum dan memberi acungan jempol sambil berkata: ”Pintar Alisa, anak salihah!”

Ayah dan Bunda, sifat saling berbagi begitu penting dikenalkan dan diajarkan kepada anak sejak dini. Tidak sulit dalam mengajarkan saling berbagi karena pada dasarnya anak mudah diarahkan untuk menerima hal-hal baik tergantung metode dan cara yang dilakukan orang tua maupun pendidik.

Jika sifat saling berbagi sudah muncul, sebenarnya saat itulah anak ikut melakukan peran sosialnya. Dalam hal ini anak sudah mampu mengembangkan kemampuan sosial emosionalnya dengan baik. Pada gilirannya kelak setelah dewasa anak diharapkan lebih peka dan mengerti dengan kondisi sosial di sekitar lingkungannya.

Ada banyak hal yang Ayah dan Bunda atau pendidik lakukan dalam menumbuhkan sikap berbagi pada anak. Yang terpenting adalah dilakukan dengan terus menerus dengan bahasa yang dimengerti anak dan diajarkan dengan lemah-lembut.

Berikut enam cara menumbuhkan dan mengajari anak dalam sikap berbagi:

Pertama, melalui bercerita atau membacakan dongeng-dongeng yang sarat makna tentang keutamaan dan manfaat berbagi. Anak sangat menyukai dongeng dengan alat atau media apapun. Di samping itu, dongeng dapat menumbuhkan daya imajinasi anak, dongeng membantu anak mengembangkan kemampuan bahasanya.

Kedua, mengajarkan menggunggunakan bahasa sederhana bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Ayah dan Bunda dapat mengembangkan nilai-nilai kebajikan dan manfaat yang dipetik saat anak berperilaku saling berbagi.

Ketiga, mengajak anak berkunjung ke panti asuhan, panti jompo atau ke panti sosial lainnya. Kepedulian anak akan tumbuh seiring bertambahnya usia karena terbiasa berempati terhadap orang-orang yang membutuhkan.

Keempat, saat perayaan ulang tahun komunikasikan pada anak bahwa ulang tahun bukan untuk menerima kado. Namun sebaliknya ajarkan bahwa ulang tahun adalah saat berbagi dan memberi kesenangan pada orang lain.

Kelima, jika Ayah dan Bunda membawakan bekal makanan untuk anak ke sekolah lebih baik dilebihkan dan katakan pada anak, ”Jika temanmu tidak ada yang bawa bekal, kamu dapat memberinya disertai senyum.”

Keenam, belajar berbagi di lingkungan keluarga, misal terhadap adik atau kakak. Dapat juga orang tua memberikan contoh langsung di hadapan anak-anak. Teladan orang tua merupakan hal utama dan pertama yang akan menjadi model bagi anggota keluarga.

Keenam, sebagai bentuk penghargaan terhadap anak yang melakukan sikap berbagi, memberi reward sangat penting. Anak akan lebih terpacu untuk terus melakukan hal yang baik. Reward tidak harus berbentuk benda, memberi pujian, pelukan dan kata-kata lembut lebih berkesan di hati anak. Semoga bermanfaat. (Sikhah - Guru Taman Kanak-kanak Pertiwi Bobosan, Purwokerto Utara, Banyumas)

Download disini