Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut hasil survei lembaga independen menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kebijakan bantuan subsidi kuota internet untuk belajar daring. Nadiem mengeklaim tingkat kepuasan masyarakat mencapai 85 persen.
"Alhamdulillah survei dari berbagai survei independen telah menjawab bahwa 85 persen dari masyarakat merasa ini adalah bantuan yang tepat untuk menjawab sense of crisis di tengah wabah ini dan benar-benar meringankan ekonomi orang tua pelajar," kata Nadiem dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 25 November 2020.
Nadiem menjelaskan, subsidi kuota telah disalurkan kepada lebih dari 35 juta penerima yang terdiri dari siswa, guru, mahasiswa, dan dosen. Nadiem mengeklaim kebijakan ini merupakan salah satu bantuan sosial dengan skala yang cukup besar.
"Belum pernah pemerintah Indonesia menyebarkan bantuan kuota data internet sebesar ini ke sebanyak orang ini," ungkapnya.
Nadiem mengatakan, telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah, seperti Palu, Gianyar, juga Pulau Rote. Ia mengatakan, bantuan ini benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di sana.
"Walaupun ada juga sebagian yang masih mengalami kesulitan dengan jaringan atau dengan tidak adanya gawai," ujarnya.
Menurut Nadiem, program subsidi kuota didasari informasi banyaknya tantangan dari orang tua murid yang kewalahan biaya selama belajar daring. Terlebih, mereka yang memiliki lebih dari satu anak yang sedang bersekolah.
"Dan harus keluar biaya untuk kuota begitu besar untuk bisa melakukan Zoom Call atau video call setiap hari, membagi datanya melalui WhatsApp," ujarnya
Nadiem mengatakan, Kemendikbud pun telah berupaya keras sampai akhirnya bisa teralokasi anggaran sekitar Rp7 triliun untuk program subsidi kuota.
sumber : https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/9K55EnPK-nadiem-85-masyarakat-anggap-subsidi-kuota-kebijakan-tepat