(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Orang Tua dan Guru Harus Ikuti Perkembangan Jaman

Admin disdikpora | 01 Agustus 2017 | 871 kali

Di era digital sekarang ini, orang tua dan guru harus mengenali dan memahami apa yang saat ini berkembang di dunia anak-anak. Orang tua harus belajar apa yang diinginkan anak dalam belajar saat ini.

Menurut pengamat Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Itje Chodidjah, orang tua tidak harus meninggalkan gaya pendidikan lama yang terjadi di era mereka, tetapi penting juga memperhatikan perkembangan zaman dan ketertarikan anak pada kecanggihan sistem saat ini.

Salah satunya, penggunaan alat elektronik, cara berkomunikasi dan keterampilan anak menjadi hal yang harus diperhatikan orang tua. Pendidikan moral juga penting untuk diajarkan orang tua. Pelajaran tersebut, Itje mengatakan, tidak dapat dilakukan hanya setengah jalan.

"Orang tua harus tahu, harus memahami seperti penggunaan alat-alat elektronik bagaimana menggunakannya secara tepat, kemudian cara orang tua berkomunikasi, memberikan pendapat, karena cara yang dilakukan orang tua pasti ditiru. Terlebih pendidikan paling besar adalah moral dan pendidikan karakter yang asalnya dari rumah," tuturnya beberapa waktu lalu.

Selain orang tua, kata Itje, seorang guru juga harus dapat mengikuti perkembangan zaman untuk menarik minat anak sekolah. Cara mendidik yang ketinggalan zaman akan membuat mereka bosan dan tidak memahami apa yang diajarkan.

"Makanya, tadi kelemahan yang pertama adalah pemerataan dan kualitas guru. Kualitas guru kita masih senjang belum merata, ada yang bagus tapi ada juga yang seadanya. Hal itu menyebabkan kualitas anak di satu daerah dengan daerah lainnya tidak sama," tuturnya.

Menurut Itje, seorang guru tidak boleh memiliki pengetahuan yang terbatas. Dia juga harus mengajar dengan cara modern dan meninggalkan sistem belajar yang kuno. Perkembangan informasi dan kemajuan teknologi harus diketahui oleh guru. "Saya rasa anak-anak mendengarkan hanya sungkan saja, karena dia takut, karena dia menghormati gurunya, tapi belum tentu dia sebenarnya belajar," ujarnya. Yanuar Jatnika