(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Orangtua Terlibat, Prestasi Anak Meningkat

Admin disdikpora | 26 September 2018 | 918 kali

Keterlibatan keluarga, utamanya orangtua, di satuan pendidikan tempat anaknya bersekolah memiliki berperan besar dalam keberhasilan pendidikan anak. Berbagai hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara program pelibatan orangtua pada satuan pendidikan dengan prestasi belajar anak maupun bagi optimalisasi aspek perkembangan anak lainnya (Parcel & Dufur 2001; Tam & Chan 2009; Gonzalez-DeHass et al. 2005).

Keterlibatan orangtua pada pendidikan anak dianggap sebagai sebuah konstruksi multidimensional yang terdiri atas perilaku dan keyakinan orangtua terhadap pendidikan anak, baik di rumah maupun di sekolah (Englund et al. 2004).

Bentuk pelibatan orangtua ini mencakup partisipasi orangtua dalam komunikasi yang rutin, bersifat dua arah, dan bermakna, baik dengan anak itu sendiri maupun dengan guru mengenai pembelajaran siswa dan kegiatan sekolah lainnya. Joyce Epstein (2001) mendefinisikan keterlibatan orangtua sebagai dimensi dengan enam bentuk keterlibatan orang tua, meliputi proses pengasuhan, komunikasi efektif dengan pihak sekolah, menjadi sukarelawan pada berbagai kegiatan di sekolah, membantu anak belajar di rumah, membantu anak dalam proses pengambilan keputusan, dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam berbagai aktifitas pendidikan.

Program pelibatan orangtua pada dunia pendidikan sebenarnya bukan merupakan hal baru di negara-negara maju, seperti di Amerika, Inggris, Finlandia, Cina, Jepang, Australia dan Singapura. Berbagai hasil kajian di beberapa negara maju tersebut menunjukkan bahwa anak yang memiliki orangtua yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pendidikan anak di sekolah memiliki prestasi di sekolah yang cemerlang (Wang & Sheikh-Khalil, 2013; Wong et al., 2018).

Proses pelibatan orangtua di sekolah memiliki berbagai dampak positif bagi anak di setiap jenjang pendidikan. Hasil penelitian meta-analisis yang melibatkan 42 kajian yang berbeda membuktikan bahwa dampak keterlibatan orang terhadap prestasi belajar anak di sekolah berlaku di setiap jenjang pendidikan, dimulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi (Jeynes, 2016).

Dampak kesehatan mental

Tidak hanya itu saja, keterlibatan orangtua pada pendidikan anak baik di rumah dan di sekolah memiliki dampak yang positif bagi kesejahteraan psikososial (Wong et al., 2018) maupun kesehatan mental dan emosional anak-anak (Wang & Sheikh-Khalil, 2013).

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa dukungan orangtua pada berbagai aktifitas anak di sekolah, seperti ikut mendukung aktifitas ektra kurikuler di sekolah atau memantau pekerjaan sekolah di rumah dapat meningkatkan kinerja akademik anak dan meningkatkan kemampuan anak dalam bersosialisasi (Parcel & Dufur 2001; Tam & Chan 2009). Dengan adanya interaksi orangtua dengan pihak sekolah dalam berbagai kegiatan di sekolah dan interaksi orangtua dan anak di rumah dalam mengerjakan pekerjaan sekolah, anak akan belajar mengasah kemampuannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dengan mengamati perilaku orangtua, anak-anak akan meneladani keterampilan orangtuanya dalam mengelola emosi yang sangat penting bagi pembentukan hubungan sosial yang positif dan pengembangan perilaku prososial anak. Perilaku prososial ini tentunya sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan perilaku buruk anak di rumah maupun di sekolah (Izard et al. 2001).

Selain itu, keterlibatan orangtua di sekolah seperti komunikasi dengan guru dan menghadiri acara sekolah secara rutin diyakini dapat meningkatkan pemahaman orangtua tentang aktivitas dan proses belajar anak-anak di sekolah. Pemahaman inilah yang dapat memberikan ruang komunikasi yang luas bagi para orangtua dan anak untuk berdiskusi tentang berbagai isu yang terjadi di sekolah seperti hal-hal yang berhubungan dengan kesulitan belajar maupun masalah non akademik lainnya. Dengan adanya pemahaman yang baik antara orangtua dan anak, resiko anak untuk mengalami permasalahan akademik dan non-akademik lebih mudah dihindari dan diatasi (Pomerantz et al. 2007). Anak juga akan merasa bahwa orangtuanya adalah tempat paling nyaman untuk menceritakan berbagai hal yang terkait dengan proses belajarnya di sekolah ataupun permasalahan lainnya.

Dengan adanya komunikasi efektif inilah, perkembangan kognitif dan kemampuan bahasa anak akan terasah karena anak terbiasa terlibat dalam komunikasi kompleks yang efektif dengan orang tuanya (Rodriguez & Tamis-LeMonda 2011).

Hubungan orangtua-anak lebih dekat

Hal penting lainnya adalah dengan adanya keterlibatan orangtua pada pendidikan anak, hubungan positif antara orang tua dan anak akan terjalin. Anak yang memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya cenderung memiliki kemampuan  untuk menginternalisasi nilai-nilai dan harapan orang tua  lebih baik dibanding dengan anak yang tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya (Marchant et al. 2001).

Proses internalisasi nilai-nilai dan harapan orangtua ini dapat meningkatkan motivasi anak-anak untuk belajar dengan lebih giat. Anak akan merasa bahwa prestasi belajarnya adalah sarana untuk menghargai pengorbanan orangtuanya yang sudah terlibat aktif dalam pendidikannya (Bempechat & Shernoff 2012; Cheung & Pomerantz 2012).

Keterlibatan orangtua di sekolah tentunya tidak hanya akan membuat anak tersadar akan harapan orangtua bagi mereka untuk dapat bersekolah dengan baik, akan tetapi keterlibatan orangtua juga dapat memfasilitasi proses pembelajaran anak  dan menghindarkan anak dari berbagai masalah, seperti prestasi akademik yang rendah, gangguan perilaku, ataupun kemungkinan putus sekolah (Fredricks et al. 2004; Ladd & Dinella 2009).  Yulina Eva Riany