Prinsip utama demokrasi adalah menghargai dan menghormati perbedaan. Baik itu dalam berpendapat, menentukan pilihan dan banyak hal lainnya.
Prinsip-prinsip tersebut harus menjadi bagian dari karakter anak. Untuk itulah, nilai-nilai demokrasi sudah seharusnya diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Tak harus melalui pendidikan formal, bisa ditularkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam memberikan pendidikan demokrasi kepada anak:
Pertama, ajak anak menghargai perbedaan. Beritahu anak bahwa perbedaan bukan berarti memiliki kesalahan. Perbedaan sebaiknya disikapi dengan tenang dan lapang.
Misalnya jika anak tersebut menemui teman yang gemar berbicara. Orang tua dapat memberitahu bahwa mendengarkan teman yang berbicara adalah hal yang baik. Berilah pujian saat anak senang mendengarkan temannya berbicara dan katakan bahwa pendengar yang baik akan memiliki banyak teman.
Kedua, mengajarkan tanggung jawab. Orang tua dapat memberikan tugas yang ringan pada anak. Misalnya merapikan kembali mainan yang sudah digunakan. Anak akan mulai memahami bahwa setiap tindakannya memiliki konskuensi tanggung jawab.
Ketiga, tidak menghakimi. Orang tua sebaiknya mulai memperhatikan pergaulan anak. Tidak menghakimi dan menilai orang lain hanya dari satu sisi adalah karakter yang sejak dini dapat diajarkan pada anak.
Misalnya orang tua mengajarkan berbagi pada setiap orang. Tidak memandang pandang bulu dalam memberikan kasih sayang.
Keempat, memberikan contoh. Hal yang mudah dilakukan anak dalam menerima pelajaran adalah melihat, mendengar dan merasakan secara langsung yang ditunjukkan oleh lingkungan sekitar. Keluarga adalah lingkungan yang sangat berpengaruh dalam memberikan pendidikan demokrasi pada anak. Orang tua sejak dini dapat memberikan teladan yang baik bagi anak. (Muhamad Iqbal – Relawan Pustaka Wadas Kelir)