(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam Meminimalisir Stunting

Admin disdikpora | 30 Oktober 2017 | 4203 kali

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang salah satu sebab pokoknya adalah kekurangan gizi akut. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, sebanyak 37 % atau hampir 9 juta anak balita mengalami stunting. Angka ini bertambah terus dengan berjalannya waktu, sehingga Indonesia menyumbangkan anak stuntingterbesar ke 5 di dunia.

Persoalannya, anak stunting atau kerdil rentan terhadap penyakit degenaratif dalam usia dini, tidak memiliki kecerdasan maksimal, serta berisiko besar menurunnya produktifitas. Berita ini memprihatinkan mengingat Indonesia akan mendapatkan bonus demografi tahun 2045. Jika kondisi anak balita mengalami stunting terus bertambah, bonus yang akan didapat bukan generasi emas yang mampu menyangga ekonomi Indonesia kedepan, tapi justru meningkatkan kemiskinan.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian dan Lembaga Negara terkait telah berkoordinasi dan bersinergi dalam upaya menangani persoalan diatas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga bekerja sama dengan Resourceful Parenting Indonesia (RPI) menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi orang tua tentang pencegahan, perawatan dan pengasuhan bagi 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Masa 1000  hari pertama kehidupan (HPK) merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pada masa inilah proses tumbuh kembang seorang anak dimulai. Orang tua memiliki peran penting untuk memberikan perawatan dan pengasuhan yang berkualitas sesuai dengan tahap perkembangan anak.

1000 hari pertama kehidupan dihitung sejak pembuahan sampai usia sekitar 2 bulan merupakan masa kritis yang dapat meminimalisir akibat stunting. Orang tua merupakan ujung tombak pengasuhan anak, yang diharapkan mampu mengejar untuk memperkecil akibat.

”Masalah stunting sudah menjadi masalah serius di Indonesia. Stunting menjadi program utama pemerintah yang diinisiasi oleh Bappenas dan didukung kementerian lain, salah satunya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Keluarga dan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini,” jelas Sekretaris Jenderal PAUD dan Dikmas, Wartanto, saat membuka Bimtek Pendidikan Keluarga pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan di Hotel Twins, Jakarta, Rabu (25/10/2017).

 

Keluarga merupakan unit utama dalam menentukan masa depan anak. Keluarga juga yang memiliki peran besar dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. ”Kalau pemimpin keluarga tidak diedukasi, sama juga bohong. Saya yakin, pendidikan keluarga bisa mendukung penuh program stunting sesuai instruksi presiden ini,” tegas Wartanto.

Untuk tahap awal, Bimtek melibatkan 8 Kabupaten diantaranya Kulon Progo, Klaten, Nganjuk, Banggai, Polewali Mandar, Lombok Barat, Sumbawa, dan Maluku Tengah. Selanjutnya diharapkan akan berkembang menjadi sekitar 100 kabupaten pada tahun 2018 mendatang dengan sasaran daerah kantung-kantung prevalensi stunting. Peserta Bimtek terdiri dari perwakilan PKK, HIMPAUDI, dan Dinas Pendidikan setempat ini diharapkan mampu melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitarnya tentang stunting dan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan. (Bunga Kusuma Dewi)