(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Perlukah Anak Dibekali Ponsel?

Admin disdikpora | 25 Oktober 2017 | 647 kali

”Ma, aku mau punya Handphone seperti Nia, teman sebangku aku,” kata Tita, anak usia 7 tahun menyampaikan keinginannya pada sang mama. Ucapan itu mungkin sering didengar Anda dari mulut buah hati Anda.

Secara finansial, Anda mungkin mampu membelikan anak sebuah telepon selular (ponsel) dengan fitur-fitur menarik, seperti games, radio, kamera, video hingga internet.

Namun, apakah anak seusia Tita sudah tepat dibekali sebuah telepon seluler? Apalagi, alasan yang diungkapkannya hanya ingin menyamai dengan teman sebangkunya.

Ada baiknya, pelajari ulang seberapa penting tingkat kebutuhan dalam membekali sang buah hati dengan ponsel saat ke sekolah.

Manfaat yang bisa didapatkan dari ponsel memang cukup besar. Dengan adanya ponsel, bisa menjadi alternatif komunikasi efektif antara orang tua dan anak.

Apalagi jika kondisinya orang tua bekerja yang membuat waktu kebersamaan berkurang. Melalui ponsel, orang tua bisa berkomunikasi dengan anak, mulai dari mengkontrol kegiatan anak, bertanya tentang jam makan, jam belajar maupun aktivitas lainnya.

Alat tersebut berhasil memudahkan orang dalam berkomunikasi secara berjauhan. Namun, ada sisi psikologis yang harus diperhatikan saat membekali anak dengan ponsel.

Pertama, pahamilah jika ponsel merupakan barang mewah meski zaman sekarang ponsel bisa dibeli dengan harga murah. Jika anak seusia SD sudah dibekali barang mewah, itu berarti sama saja ’membebani’ anak dengan tanggung jawab.

”Anak kecil belum terlalu bisa bertanggung jawab untuk menjaga barang tersebut. Jika nanti HP rusak, orang tuanya akan marah. Itu akan membuat anak secara psikologis mendapat tekanan yang sebenarnya tidak perlu,” kata psikolog anak, Agustina Hendriati, Psi, MSc, konsultan lepas untuk pendidikan dan perlindungan anak di Unicef dan ILO.

Lagi pula, komunikasi melalui HP bukan merupakan alasan yang tepat untuk mendekatkan diri pada anak. ”Yang dibutuhkan seorang anak adalah tatap muka dan elusan bukan sekedar pertanyaan serta perhatian yang disampaikan melalui ponsel,” tegasnya. (Bunga Kusuma Dewi)