(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Pesta Ulang Tahun Membentuk Karakter Anak

Admin disdikpora | 16 Oktober 2017 | 3200 kali

Ibu, ulang tahunku dirayakan seperti temanku, Bu. Pasti dapat banyak hadiah, senangnya,” pinta Dina pada ibunya.

Kalimat seperti di atas sering diucapkan seorang anak setelah menghadiri pesta ulang tahun temannya. Para orang tua pun tidak jarang yang bingung mau menjawab apa. Kalau orang tua kaya, dapat memenuhi keinginannya. Akan tetapi, sebaliknya ketika dari keluarga kalangan bawah bagaimana? Padahal setiap tahun pasti ada temannya yang merayakan ulang tahun dengan mengadakan pesta. Lalu, bagaimana ketika anak selalu meminta orang tua supaya merayakan ulang tahunnya?

Ulang tahun identik dengan banyak hadiah. Sebenarnya para orang tua merayakan ulang tahun anaknya dengan tujuan untuk mensyukuri nikmat-Nya dengan mendoakan atas bertambahnya usia dan diberi kesehatan dan kemudahan dalam berbagai hal. Namun, berbeda dengan tanggapan seorang anak bahwa ulang tahun adalah kesempatan mendapat banyak hadiah. Terlebih ketika orang tuanya mendukung dengan mengatakan: ”Besok, ketika pesta ulang tahunmu, pasti kamu akan dapat hadiah, sayang.”

Tanpa disadari hal tersebut yang menjadikan anak selalu mengharapkan sesuatu dari orang lain tanpa harus berusaha sendiri dan menjadikan anak mudah menyerah. Bagaimana anak akan dapat menghadapi kehidupan dengan selalu memiliki ketergantungan pada orang lain? Padahal setiap waktu pun, anak akan mendapatkan hadiah seperti sebuah pujian ketika dapat melakukan kebaikan. Namun, anak akan menganggap hadiah adalah sebuah bentuk materi saja.

Sebaiknya gunakanlah hari ulang tahun dengan melakukan hal-hal positif, seperti:

 

Menjalin Keakraban dengan Keluarga

Kesibukan orang tua sering membuat kerenggangan hubungan antara orang tua dengan anak. Sehingga anak pun akan lebih senang bermain dengan teman-temannya dibandingkan dengan orang tuanya sendiri.

Untuk itu, di hari ulang tahun anak, orang tua dapat merayakan dengan makan bersama. Makan bersama tidak harus di restoran mahal, di rumah pun tidak apa, karena yang terpenting adalah kebersamaan, sehingga anak merasa nyaman dengan orang tua.

Meskipun terlihat sederhana, makan bersama akan menjadikan momen yang sangat membahagiakan bagi anak. Sosok orang tua yang akan selalu menjadi objek kelekatan anak-anaknya, sehingga ketika dewasa mereka tidak akan terpengaruh oleh kehidupan yang tidak baik. Seperti, durhaka terhadap orang tua atau yang lainnya.

 

Melatih Anak untuk Berbagi

Tanpa disadari pesta ulang tahun seringkali memberikan beban terhadap tetangga di lingkungan sekitar. Selain harus membawa hadiah, terkadang juga memicu anak-anak dari kalangan bawah untuk mengadakan pesta ketika hari ulang tahunnya. Yang sering menjadikan orang tuanya harus mencari pinjaman ke sana-sini agar dapat mewujudkan keinginan anaknya.

Bukankah mengajak anak untuk berbagi itu lebih baik, meski tanpa pesta? Seperti membagikan nasi kotak kepada teman-temannya di lingkungan sekitar. Selain banyak pahala yang didapat, anak dapat belajar berbagi dengan ikhlas.

 

Melatih Empati Anak

Ketika sudah dapat melakukan perbuatan seperti berbagi dengan sesama secara tulus tanpa mengharapkan adanya suatu imbalan, maka rasa empati pun akan tumbuh dan menetap di hati anak. Meskipun suatu saat akan ada yang mempengaruhinya, anak akan tetap tidak terpengaruh. Apalagi di masa sekarang sikap kepedulian sosial sangat dibutuhkan, karena minimnya orang yang memiliki sikap mulia tersebut. Ajaklah anak berbincang-bincang dengan kakek atau nenek yang sudah lanjut usia.

 

Melatih Anak untuk Selalu Bersyukur

Ketika bahagia, hati anak akan selalu menuju tingkah laku positif. Mereka akan termotivasi untuk berbuat baik, terlebih rasa empati ada di dalam dirinya.

Sesekali di hari ulang tahunnya ajaklah anak berziarah ke makam keluarga, mengunjungi panti jompo atau yang lainnya. Yang akan memberikan pemahaman tentang rasa syukur atas karunia yang diberikan Tuhan YME kepadanya, seperti umur panjang dan kesehatan.

 

Melatih Anak Menghargai Waktu

Ketika anak memahami sangat berharganya waktu, maka mereka akan berusaha menggunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat. Seperti, tidak hanya bermain seharian, tetapi membagi waktunya untuk bermain dan belajar. Sehingga anak pun akan terbiasa dengan disiplin.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajak anak berkunjung ke perpustakaan. Karena, kebutuhan anak bukan hanya bermain saja, akan tetapi pengetahuan pun sangat dibutuhkan.

Demikianlah beberap acara yang dapat dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang makna ulang tahun, sehingga terbentuk karakter yang baik. (Yuli Kismawati - Pendidik PAUD, Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas)