Kehidupan anak-anak saat ini, suka tidak suka dan setuju tak setuju, kian tak terlepas dari penggunaan teknologi, terutama televisi, internet, dan game.
Berbarengan dengan itu, kerap timbul pertanyaan, baik dari para ahli psikologi, ahli pendidikan, maupun masyarakat awam, tentang sejauh mana manfaat dan dampak negatif televisi, internet, dan game, buat anak-anak itu.
Pada Jumat, 21 Oktober 2016 lalu, para ahli yang tergabung dalam American Academy of Pediatrics (AAP) merilis rekomendasi terbaru soal penggunaan televisi, internet dan game buat anak-anak.
Ada dua rekomendasi yang dirilis, pertama untuk bayi, balita, dan anak-anak prasekolah, dan kedua untuk anak sekolah dan remaja.
Inti dari kedua rekomendasi itu, orang tua harus menyikapi masalah penggunaan gawai dengan strategi.
"Keluarga harus memikirkan penggunaan media anak-anak mereka secara proaktif dan membicarakannya dengan anak," kata salah seorang tim ahli dari AAP, Jenny Radesky.
Menurutnya, jika anak terlalu asyik dengan gawai mungkin artinya mereka tak punya cukup waktu untuk main, belajar, mengobrol, atau tidur.
Beberapa rekomendasi DARI AAP yang penting untuk dicatat adalah:
AAP juga mengingatkan para orang tua, bahwa banyak riset menunjukkan keterkaitan konsumsi televisi dan media lain di masa kecil dan pengaruhnya terhadap rasa percaya diri yang rendah, ekspektasi tak realistis, dan percaya pada stereotip yang berbahaya.
Dokter dan pakar pendidikan Megan Moreno yang ikut menulis laporan ini mengatakan, "Orang tua memegang peranan penting dalam membantu anak dan remaja menggunakan media yang bisa berefek positif dan negatif," jelas Moreno.Yanuar Jatnika