Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menggelar Festival Karya Anak dan Remaja pada Selasa (28/11/2017).
Acara yang mengusung tema ’Anak Berkarya untuk Indonesia Hebat’ menampilkan serangkaian karya yang telah dihasilkan anak-anak usia remaja (SMP dan SMA) melalui berbagai media, diantaranya dongeng, karya tulis, film dan music.
Keempat media tersebut memiliki manfaat positif bagi pertumbuhan anak-anak remaja untuk menghadapi Generasi Emas 2045.
Melalui dongeng, anak-anak akan mendapatkan manfaat antara lain menambah kosa kata, belajar mendengar dan menyimak, berpikir kritis, mengeksresikan yang mereka rasakan dan pikirkan serta menerima dengan baik pesan moral yang ada dalam dongeng.
Anak-anak yang berkarya melalui media dongeng menjadi harapan agar dapat mendongeng dan membaca buku cerita di lingkungannya serta dapat menjadikan kebiasaan dongeng di keluarganya.
Salah seorang remaja yang berkesempatan menampilkan kemampuan dongeng di festival itu adalah Aji Triyansyah, siswa kelas X SMA Luar Biasa Kota Bandung. Remaja berkebutuhan khusus yang banyak menjuarai lomba dibidang seni ini membawakan dongeng tentang kisah Dipati Ukur.
Dalam kesempatan itu, Istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Suryan Widati Muhadjir Effendy, yang hadir dalam acara tersebut turut membacakan dongeng berjudul Si Tupai untuk anak-anak usia dini yang juga hadir di festival tersebut.
”Dongeng memiliki banyak manfaat baik untuk anak-anak. Banyak pesan yang terkandung dalam dongeng. Saat orang tua membacakan dongeng, ceritakan juga pesan yang tersimpan dalam cerita tersebut,” kata Ibu Mendikbud.
Selain dongeng, Festival Karya Anak dan Remaja juga meluncurkan beberapa judul buku yang dikarang oleh anak-anak remaja. Melalui karya tulis/buku bermanfaat untuk melatih anak berpikir sistematis, kritis, dan mendalam atas suatu hal.
Berdasarkan Central Connecticut State University tahun 2016 minat membaca di Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara. Kegiatan ini tentu saja merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional yang diantaranya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa minat baca masyarakat Indonesia yang rendah.
Karya lainnya yakni berupa sebuah film karya remaja Tsaqiva Kinasih Gusti berjudul Mata Jiwa. Kemudian dibidang musik, ditampikan karya lagu terbaru anak-anak remaja yang diciptakan saat Bimbingan Teknis Dongeng dan Musik beberapa waktu lalu.
”Film dan musik merupakan media yang banyak diminati semua kalangan. Cerita film dan juga lirik lagu yang ada seringkali tidak bermakna bahkan mempunyai pesan negatif. Padahal pesan dalam bentuk visual yang bagus dan juga alunan musik yang indah dapat membantu anak-anak dalam olah pikir, olah rasa, dan olah hati,” jelas Nanik Suwaryani, Kasubdit Pendidikan Anak dan Remaja, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kemdikbud.
Anak-anak yang tampil pada acara ini membuktikan bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk menciptakan karya film dan musik untuk teman dan adik-adik mereka dengan pesan-pesan yang positif sebagai media untuk mengekspresikan kepedulian mereka.
Hasil karya anak dan remaja ini diharapkan menjadi agen perubahan dan contoh baik untuk lingkungan mereka. Dukungan dari orang tua, guru, dan masyarakat juga menjadi hal utama dalam mengawal bentuk-bentuk ekspresi yang dihasilkan Anak dan Remaja. Diharapkan juga anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang berkarakter dan berbudaya prestasi baik. (Bunga Kusuma Dewi)