Jakarta: Co Founder sekaligus Direktur Utama Perusahaan Teknologi Finansial Pembiayaan (fintech lending) Pintek Tommy Yuwono menyebut sekolah perlu menata ulang anggaran menghadapi pandemi dan masa kenormalan baru. Utamanya, sekolah swasta yang pendanaan operasionalnya bergantung dari pembayaran orang tua siswa.
Tommy mengatakan, sekolah yang berada di wilayah berstatus zona kuning, oranye, dan merah pandemi virus korona (covid-19) berpotensi mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi. Sebab, sekolah di wilayah kategori rawan tadi belum bisa menggelar kelas tatap muka.
"Sekolah berpotensi mengalami penuruan pendapatan karena pastinya banyak orang tua cenderung takut memasukan kembali anak-anaknya khususnya di tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), ataupun enggan membayar penuh, bahkan minta diskon," kata Tommy dalam konferensi video, Selasa, 16 Juni 2020.
Menata ulang anggaran sekolah bisa jadi langkah awal untuk pengelolaan keuangan di masa pandemi dan menghadapi masa kenormalan baru. Minimal, kata dia, kemampuan finansial sekolah harus bisa bertahan antara tiga sampai enam bulan. Ini jadi tantangan buat kepala maupun jajaran eksekutif sekolah dalam mengelola keuangan.
Tata ulang anggaran juga diperlukan bagi sekolah yang dibolehkan kembali membuka kegiatannya. Sebab, sejumlah peralatan guna memenuhi protokol kesehatan harus dimiliki. Hal ini diyakini bakal menyedot anggaran yang lebih dari biasanya.
"Evaluasi budget, ada kebutuhan tambahan masker, perlengkapan cuci tangan. Contoh di PAUD, mainan disiapkan per individu," ucapnya.
Bagi sekolah yang masih harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring, kata dia, infrastruktur sekolah harus diperkuat, baik secara perangkat keras, juga perangkat lunak e-learning. Ini barang tentu memerlukan biaya lebih.
Tommy mengatakan, sekolah swasta bisa mengubah pola pembayaran biaya pendidikan dari tunai menjadi model cicilan. Pola ini diharapkan bisa membuat kondisi finansial sekolah tetap terjaga.
"Menunda pembayaran tunai, atau orang tua siswa bisa ditawarakan pembayaran di depan," jelasnya.