Sering Digendong Ibunya, Bayi Lebih Cepat Pintar
Admin disdikpora | 28 Agustus 2017 | 1501 kali
Menggendong bayi di muka umum, seperti di jalan, apalagi di mall, kerap dinilai ketinggalan jaman dan ‘udik’. Saat ini, kian banyak keluarga muda, terutama dari golongan menengah ke atas, yang lebih nyaman menyimpan bayinya di kereta bayi daripada digendong. Bahkan, desain dan model keranjang,kereta dorong, atau stroller, menjadi penanda status sosial orang tua.
Padahal menggendong bayi adalah tradisi yang sudah ada sejak mulainya peradaban manusia. Tradisi menggendong bayi ada pada setiap kebudayaan di setiap daerah di dunia. Berbagai penelitian pun membuktikan bahwa menggendong bayi memiliki banyak manfaat, baik bagi orang tua, maupun bayi, yakni :
- Denyut jantung bayi lebih stabil, pernapasannya lebih teratur, waktu tidur lebih lama, lebih sedikit stress dan lebih jarang menangis. Selain itu, dengan digendong orang tuanya, sistem kekebalan tubuh bayi lebih baik, tingkat penyerapan oksigen yang lebih tinggi, kenaikan berat badan yang lebih cepat, perkembangan otak yang lebih cepat, serta tingkat keberhasilan menyusui lebih tinggi.
- Bayi lebih cepat belajar peran mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat, tentang budaya, norma dan nilai yang berlaku di dalamnya, serta lebih cepat belajar beradaptasi dan lebih mudah menyesuaikan diri.
- Menurut penelitian, bayi yang sering digendong dan sering diajak bicara ibunya akan lebih dulu memiliki keterampilan berbicara yang lebih baik. Sejak dini ia sudah memerhatikan dan menyimak percakapan orang-orang di sekitarnya, terutama dari Anda. Ia bahkan tahu sedang diajak bicara, karena posisinya berada di dalam level pandangan Anda, dengan jarak suara yang cukup dekat
- Menggendong bayi akan membuat hubungannya dengan orang tua lebih dekat. Dengan menggendongnya, bayi akan lebih cepat mengenal aroma unik orang tuanya, serta suaranya. Begitu juga dengan orang tua, akan lebih banyak belajar mengenai tanda-tanda yang bayi berikan ketika mereka butuh sesuatu, dengan begitu orang tua akan lebih responsive terhadap kebutuhan mereka. Yanuar Jatnika
sumber : http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4273