(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Tips Ajarkan Matematika Pada Anak (3)

Admin disdikpora | 24 Januari 2019 | 638 kali

Bisa jadi, anak anda sebenarnya pintar di bidang matematika. Hanya saja karena metoda pengajaran tidak sesuai dengan tipe belajar yang dia miliki, maka dia mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Akibatnya dia menjadi enggan untuk belajar dan menganggap bahwa matematika itu merupakan pelajaran yang sulit.

Bagi para orang tua, ada tulisan yang dikutip dari portal anakcerdas.net. yang mungkin bisa dicoba untuk mempermudah membantu anak dalam menguasai pelajaran matematika.

Intinya, cobalah menyesuaikan cara mengajarkan matematika dengan tipe belajar si anak. Begini.....ada tiga tipe belajar, yaitu tipe visual, auditori, dan kinestetik. Yuk, kita bahas satu-satu.

 

Gaya Belajar Kinestetik

Orang-orang dengan gaya belajar kinestetik belajar lebih baik dengan bergerak dan menyentuh benda-benda secara langsung. Mereka ingin menjelajahi alam bebas, sering sangat lincah, mungkin unggul dalam atletik dan seni pertunjukan, dan biasanya mengekspresikan perasaan mereka secara fisik, seperti dengan memeluk dan memukul. Mereka lebih suka mencoba keterampilan baru untuk diri mereka sendiri bukannya diberikan arah atau ditampilkan demonstrasi.

Mereka mungkin merasa sulit untuk duduk diam untuk jangka waktu yang lama dan  mengalami kesulitan untuk membaca dan mengeja. Mereka sering dianggap “sulit” dan salah didiagnosis dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder).

 

Untuk anak dengan tipe pembelajar kinestetik ini, cobalah.....

  • Bicaralah dengan guru anak anda agar di sekolah dia bisa mendapatkan tempat duduk di depan. Dengan duduk di depan, maka dia akan lebih fokus dalam belajar dan akan memimimalisir gangguan.
  • Gunakan gerakan tangan sewaktu berhitung, misalnya dengan cara menghitung menggunakan jari tangan.
  • Sewaktu belajar di rumah, berikanlah soal latihan berupa aktivitas fisik, misalnya dengan menyusun, melipat, atau memindahkan benda-benda.
  • Maklumi saja ketika anak sepertinya tidak bisa diam ketika belajar. Misalnya sewaktu membaca tanganya mengetuk-ngetuk pensil di meja. Gerakan yang sering kali dilakukan tanpa sadar tersebut akan membantu si anak dalam berkonsentrasi.
  • Apabila diperlukan, si anak dapat diberikan alat bantu dalam berhitung, misalnya dengan menggunakan sempoa.
  • Berikan dia tugas untuk memberikan pejelasan dengan bantuan diagram atau gambar serta menerangkannya. Aktivitas menggambar dapat memenuhi keinginan bawah sadarnya untuk selalu bergerak. Yanuar Jatnika