(0362) 22442
disdik@bulelengkab.go.id
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Tips Orang Tua Cegah Remaja Tawuran

Admin disdikpora | 18 Desember 2017 | 1103 kali

Kenapa banyak remaja terlibat tawuran?  Psikolog remaja dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Hastaning Sakti, mengatakan,  remaja melakukan tindak tawuran sebagai bentuk kehausan akan eksistensi, agar dicap sebagai kelompok yang berani dan tidak cengeng.

"Keinginan akan eksistensi itu ciri khas masa-masa remaja yang labil. Bila keinginan akan eksistensi itu tidak didapat di dalam keluarga dan atau sekolah, mendorong mereka untuk mencari pengakuan di luar," tuturnya.

Karena itu, katanya, penting untuk membuat remaja merasa nyaman berada di lingkungan rumah dan juga di lingkungan sekolah. Sehingga, keinginan akan eksistensi diri itu bisa disalurkan atau dilampiaskan kepada hal-hal positif.

Untuk mencegah remaja terlibat tawuran, ada tip-tip untuk para orang tua sebagai berikut :

 

  1. Orang tua harus mempunyai waktu untuk bersosialisasi, mengobrol santai, berdiskusi,memberi nasihat, menyampaikan pendapat atau sekedar mendengar seruan atau pengalaman anak yang dialaminya. Dengan begitu anak akan merasa mendapatkan perhatian.

 

  1. Menghukum remaja yang terlibat tawuran saja tidak cukup. Tetapi harus dibarengi dengan pendekatan dari hati ke hati; Orang tua perlu menggali bakat dan minat anak remajanya yang belum tergali secara maksimal.

 

  1. Orang tua misalnya harus semakin intensif mengikuti isu-isu kenakalan remaja terkait perkembangan IT yang sangat dahsyat. Pendek kata, orang tua harus bisa kekinian dan futuristik atau bersifat mengarah menuju masa depan.

 

  1. Orang tua bekerjasama dengan guru mengetahui betul dengan pasti, sejauh mana keterlibatan anak remaja dalam tawuran. Jika hanya sebatas ikut-ikutan mungkin bisa dengan sedikit memberikan nasehat. Namun jika sudah parah misalnya bisa dengan memisahkan dengan lingkungan sosial atau teman bergaulnya tersebut.

 

  1. Orang tua hendaknya menjadi contoh yang baik dalam keluarga. Remaja cenderung akan memberontak saat keadaan keluarga berantakan dan bermasalah. Tunjukkanlah sikap, tutur kata dan perilaku yang sepantasnya.

 

  1. Orang tua harus menunjukkan rasa saling menghormati dan menghargai di dalam keluarga dan lingkungan. Jangan bertengkar antara suami-istri apalagi sampai terjadi kekerasan. Itu akan berdampak buruk bagi mental anak dan kemungkinan anak akan melakukan hal yang sama kepada teman atau orang yang dianggapnya musuh.

 

  1. Membekali anak dengan pengajaran agama yang benar sesuai keyakinan masing-masing akan membentuk kepribadian anak.

 

  1. Pengawasan ketat orangtua bukan karena over protektif. Tidak ada salahnya, orangtua melakukan pengawasan atau memantau keberadaan anak saat jam pelajaran telah usai. Anda bisa memastikan anak berada dalam lingkungan yang aman. Yanuar Jatnika